ADVERTORIAL - PARLEMENTARIAHEADLINEPPUSamarinda

Balikpapan Diminta Diberi Teguran Karena Tak Dukung Jembatan


AGM : Tidak Mendukung Jembatan Pulau Balang “Katrok”

SAMARINDA – (NK) Pemerintah Pusat ataupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) diminta untuk memberikan teguran kepada Pemkot Balikpapan, karena dinilai tak serius mendukung pembangunan jembatan Pulang Balang.

Demikian dikatakan, Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Gafur Mas’ud (AGM) saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang) tingkat Provinsi, Rabu (10/04/2019) di Lamin Etam Kantor Gubernur Kaltim Samarinda.

Ia menjelaskan, jembatan Pulau Balang tersebut dibuang untuk menkoneksikan kabupaten PPU dengan Kota Balikpapan, namun sayang, Pemkot Balikpapan terlihat tidak serius memberikan dukungan pembangunan tersebut, jadi diharapkan pemerintah pusat dan provinsi memberikan tegurannya.

“Jadi kami mohon pemerintah pusat dan provinsi, mungkin memberikan teguran juga ke Pemkot Balikpapan ini. Kayaknya Balikpapan ndak ikhlas menyambungkan dengan PPU,”ujarnya dalam sesi dialog Musrembang yang dihadiri Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh, sejumlah pimpinan daerah kabupaten/ kota serta Forkopimda se Kaltim.

Ia mengharapkan, jembatan itu segera berfungsi, sehingga bisa meningkatkan perekonomian daerah. Dimana arus barang seperti hasil pertanian dan perkebunan bisa dipasarkan ke Kota Balikpapan dan sekitarnya.

Dibeberkan AGM, dirinya telah memamtau progres pembangunan jembatan yang memiliki panjang 1.750 meter tersebut. Bahkan dirinya harus memakai uang pribadi guna menyewa helikopter sehingga dapat melihat dari udara.

“Hasil pantauan saya jembatan Pulau Balang sudah mulai menyambung dari sisi PPU, tetapi disisi Balikpapan sama sekali tidak ada kegiatan. Saya sesekali menyewa helikopter melihat sendiri pak,”tukasnya.

Ia menyatakan, siapa saja yang menolak pembangunan Jembatan itu “Katrok” (kampungan) dan tak mau melihat Kaltim semakin maju khususnya PPU dan Balikpapan.

Siapa yang menolak pembangunan Jembatan penghubung Penajam – Balikpapan itu  orang Katrok, tidak mau melihat Kaltim ini semakin maju khususnya Penajam dan Balikpapan,”tegas AGM.

Menurutnya, perekonomian satu daerah dapat meningkat, bukan karena program -program pemerintah di daerah saja. Tapi, bagaimana infrastruktur yang baik terkoneksi antara suatu Kabupaten/Kota dengan daerah lainnya.

Diuraikannya, berdasarkan data yang ada hingga 2 September 2018 lalu, progres pembangunan jembatan Pulau Balang sudah mencapai 58,23, dengan serapan dananya 60,48 persen dari total nilai kontrak Rp1,33 triliun dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Pembangunan jembatan telah mencapai 58,23 persen tetapi untuk sisi Balikpapan belum terlihat ada kemajuan,”pungkasnya.(nav/nk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.