ADVERTORIAL - PARLEMENTARIAHEADLINEPPU

40 Persen Sekolah di Sepaku Rawan Longsor

Tim BPBD, Disdikpora, jajaran Muspika Kecamatan Sepaku dan pihak Sekolah melakukan pengecekan bencana tanah longsor yang terjadi di SDN 11 Bukit Raya Sepaku

PENAJAM (NK) – 40 persen dari 29 bangunan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dinilai rawan longsor karena lokasinya berada di atas tanah yang konturnya tidak baik.

Demikian dikatakan, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Marjani kepada awak media, Rabu (15/4/2019).

Sekitar 40 persen lokasi bangunan sekolah tingkat SD Negeri maupun SMP Negeri di Sepaku berada di atas kontur tanah yang tidak baik,”ujarnya.

Guna mengatasi kondisi tersebut, lanjutnya, baik penanganan jangka pendek dan menengah adalah dengan cara siring, sedangkan untuk relokasi ketempat yang baru biayannya cukup besar dan lebih baik tidak menambah ruang kelas atau ruang belajar (Rumbel).

Menurutnya, jika menambak rumbel dikhawatirkan posisinya berada di atas lahan dengan kontur rawan longsor atau dengan kemiringan ekstrem, sehingga lebih baik membuat sekolah baru saja.

“Mungkin dulu saat dibangun kurang diperhitungan kondisi kontur tanah tersebut. Oleh karena itu, kami sedang melakukan mapping atau pemetaan sekolah mana yang perlu ditangani jangka pendek dan menengah untuk membuat siring,”tukasnya.

Dari hasil mapping sementara, beber Marjani, ada lima sekolah yang perlu penanganan yakni SDN 011, SDN 03, SDN 08, SDN 06 dan SDN 010.

Marjani mengungkapkan, saat ini sekolah yang telah terdampak akibat tanah longsor tersebut berada di SDN 017 Desa Bukit Raya kondisi tanah telah bergesar, kejadian itu berbeda dengan sekolah lain, sehingga penanganannya dilakukan secara khusus. Selain itu, sekolah juga telah memimdahkan aktifitas belajar mengejar murid tiga kelas yang selama ini belajar di dua rumbel yang terkena dampak longsor tadi ke rumbel lain.

“Guna melaksanakan pembangunan siring tersebut, kami akan mengusulkan anggaran di tahun 2020. Kami berharap mudah – mudah penyiringan yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berhasil mencegah terjadinya longsor kembali,”pungkas Marjani.(nav/nk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.