HEADLINE

Bontang Tak Siap Terapkan Sekolah Seharian

NEWSKALTIM, BONTANG – Penerapan kebijakan menambah waktu belajar hingga seharian atau full day school perlu dipikirkan matang Pusat. Sebab, ada sejumlah pertimbangan yang dinilai berpotensi memberatkan sejumlah pihak.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah  Dinas Pendidikan Kota Bontang, Suparji, menilai sistem baru itu harus menempuh kajian tertentu. Mengacu sejumlah persoalan yang dialami kabupaten atau kota sebagai objek kebijakan.

Menurutnya, banyak pertimbangan yang harus dijadikan kebijakan. Terkait full day ini, ujarnya, “Apakah ketiga pihak itu siap ketika sistem diberlakukan?” Ketiga pihak yang dimaksud adalah siswa, orangtua dan pihak sekolah.

Ia menjelaskan, sistem full day school, bukan hal baru di dunia pendidikan Kota Bontang. Sebab, sistem tersebut telah dianut sejumlah sekolah swasta. Semisal di lembaga pendidikan Yabis, As Syamil dan Vidatra.

Suparji memaparkan ketiga lembaga itu telah menganut sistem terkait dengan menerapkan proses belajar-mengajar hingga pukul 16.00 wita. Namun, kebijakan full day school, tentu menjadi hal baru ketika diterapkan di sekolah negeri.

Nah, lanjutnya, ketika sistem terkait diterapkan ke sekolah reguler, Bontang tidak akan siap. Sebab para orangtua harus siap menganggarkan dana konsumsi lebih kepada sang anak. Terlebih jam belajar yang selama ini terbatas hingga pukul 13.45 wita, harus diperpanjang hingga pukul 16.00 wita. Kebijakan itu sangat sulit jika diterapkan di Bontang. Daerah ini tidak siap.

Selama ini sistem pendidikan terbaik di dunia masih dipegang Finlandia. Di negara itu jam belajar siswa hanya lima jam, tanpa ada tugas, pekerjaan rumah, dan seluruh siswa naik kelas. Jauh berbeda dengan Indonesia. (Lisa/klbo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.