ADVERTORIAL - PARLEMENTARIAHEADLINEPPU

Pasien ke15 Positif Corona Miliki Bayi 14 Hari Jalani Isolasi Mandiri

PENAJAM (NK)– Pasein ke 15 positif corona atau COVID-19 di Desa Labangka, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) baru saja melahirkan dan memiliki bayi berusia 14 hari dan kini menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Demikian diungkapkan, Bupati PPU, Abdul Gafur Mas’ud (AGM) kepada awak media saat menyampaikan siaran persnya sehubungan dengan perkembangan penanganan COVID-19 di PPU, Selasa (28/4) di Penajam.

“Terkait dengan pasein ke 15 ini masuk dalam transmisi lokal karena melakukan kontak erat dengan pasein lainnya,” katanya.

Ia menambahkan, pasein 15 ini telah diajarkan bagaimana cara merawat anaknya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Dinas Kesehatan dan RSUD PPU. Tentunya masyarakat dan rekan – rekan wartawan harus menjadi contoh bagi masyarakat.

“Kita juga sering mensosialisasikannya agar penyebaran corona ini bisa terputus. Masyarakat harus jujur jika mengalami gejala COVID-19. Menurut saya kalau jumlah pasein positif bertambah masyarakat tidak usah heran, coba lihat masyarakat PPU sekarang tidak menaati anjuran pemerintah,” tegasnya.

Langkah pertama, terangnya,   sudah dilaksanakan pemkab untuk menekan penyebaran COVID-19 tersebut, adalah memberikan fasilitas kesehatan dan kedua pembagian sembako gratis agar warga tidak keluar rumah selama 14 hari.

Tetapi faktanya, lanjut AGM, bisa dilihat apa yang dirasakan hari ini,  mungkin ada pengaruhnya sekitar 50 persen tapi 50 persen lagi masih banyak yang ngeyel tidak mengikuti anjuran pemerintah. Coba  seandainya masyarakat semua kompak 10 hari saja di rumah, mungkin penyebaran corona ini tidak menambah pasein positif lagi, malah pasein yang dinyatakan negatif dan sembuh.

Saat ini, semua komponen masyarakat harus mengkampanyekan dan sosialiasaikan kepada masyarakat luas lainnya, agar tidak ada penambahan pasein positif corona lagi. Pihaknya tidak punya wewenang untuk menutup akses masuk dan keluar PPU, sedari awal ia sebetulnya ingin menutupnya tetapi berdampak besar bagi perekonomian di PPU.

Untuk diketahui, Pemkab PPU telah menyatakan, Kecamatan Penajam dan Kecamatan Babulu sebagai zona merah penyebaran corona atau COVID-19 di PPU. Dua kecamatan ini terbanyak kasus corona sementara Kecamatan Sepaku dan Waru masih zona oranye.

“Tetapi saya nilai semua sudah tidak aman lagi karena kini di PPU sudah ada pasein positif corona. Selain itu, penyebaran virus ini tidak diketahui dan tidak bisa terlihat, tiba – tiba kita cuma mendengar berita saja itupun baru diketahui setelah hasil laboratorium swab yang dikirim ke Surabaya dan dikirim kembali ke PPU diterima dengan memakam waktu lama,” katanya.

Diakui Gafur,  dirinya masih sering melihat masyatakat yang keluyuran dan nongkrong di luar rumahnya dan ini sangat berbahaya sekali, jangan sampai ini dibiarkan karena nanti resiko corona sangat besar terhadap masyarakat PPU.

Ditempat sama, Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara terkait penanganan COVID-19 PPU, dr. Arnold Wayong, kepada IDN Times, menuturkan, pasein ke 15 merupakan transmisi lokal kedua dan baru saja melahirkan seorang bayi kini telah berusai 14 hari. Awalnya bayi dalam rapid test sempat positif tetapi swabnya negatif.

Ia membeberkan, pasein ke 15 masih menyusui anaknya sehingga saat ketika memberikan susu pasein menggunakan masker dan anaknya telah diberikan alat pelindung diri berupa plastik penutup wajah. Pasein ke 15 tidak memiliki gejala tetapi hasil swabnya positif, sehingga masih dibolehkan isolasi mandiri dengan pengawasan tim dari Puskesmas Babulu.

Pasein melakukan kontak erat dengan pasein 06 merupakan adik iparnya dan juga kontak dengan pasein 07 dan 11,” jelasnya Arnold.(nav/nk)