Sawah di Babulu Perlu Tambahan Pintu Air
PENAJAM (NK) – Pemanfaatan sungai-sungai kecil di Kecamatan Babulu demk pengairan lahan pertanian dinilai belum maksimal. Pendapat tersebut disampaikan Komisi II DPRD PPU. Mereka menilai perlu ada penambahan pintu air untuk memaksimalkan pemanfaatan sungai kecil untuk irigasi persawahan.
“Sebenarnya sungai-sungai kecil di Babulu sudah ada beberapa pintu airnya. Tetapi, masih perlu penambahan pintu air agar pemanfaatan air sungai bisa lebih maksimal. Karena pintu air yang ada saat ini masih sedikit,” ungkap Wakil Ketua Komisi II DPRD PPU Sujiati kepada wartawan di Kantor DPRD PPU.
Aliran sungai kecil di Babulu telah diperbaiki oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III. Normalisasi dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir dan memperlancar aliran air untuk irigasi. “Saat ini aliran sungai sudah dibersihkan BWS. Itu sangat membantu untuk memperlancar aliran air irigasi,” jelasnya.
Perempuan berjilbab itu menyebut, penambahan pintu air merupakan langkah cepat yang bisa ditempuh oleh Pemkab PPU dalam rangka pemenuhan kebutuhan pengairan lahan pertanian di Babulu. Karena, rencana pembangunan Bendungan Telake di Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser belum terealisasi. Pembangunan bendungan untuk irigasi di wilayah Paser dan PPU telah digagas sejak 20 tahun lalu. Namun hingga saat ini belum juga masuk tahap pembebasan lahan.
“Menurut saya, rencana pembangunan Bendungan Telake memang sangat baik untuk mengatasi pengairan lahan pertanian di dua kabupaten (PPU-Paser). Tetapi, bendungan itu prosesnya panjang, tidak semudah yang kita bayangkan dan tidak secepat yang kita mau. Saya sarankan lebih baik kita maksimalkan sungai yang ada di Babulu untuk pengairan dulu,” pungkasnya. (rif/nk)