ADVERTORIAL - PARLEMENTARIAHEADLINEPPU

Seluruh Fraksi DPRD PPU Setuju Bahas Raperda APBD Perubahan 2019

Bupati PPU didamping Wabup Hamdam dan Sekda PPU, Tohar menyerahkan nota penjelasan Raperda APBD Perubahan 2019 kepada Ketua DPRD PPU, Nanang Ali didampingin Wakil ketua Sudirman dan Syahruddin M Noor 

AGM : APBD Perubahan Alami Defisit Akan Ditutup Dari Dana Silpa

PENAJAM (NK) – Seluruh fraksi di DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dalam rapat Paripurna DPRD PPU dalam rangka Penyampaian Nota Keuangan/Penjelasan dan Pandangan Umum Fraksi DPRD terhadap Rancangan Perubahan (Raperda) APBD Perubahan Tahun 2019, Kamis (1/8/2019) setuju untuk membahas lebih lanjut Raperda tersebut guna ditetapkan sebagai Perda nantinya.

Demikian dikatakan, Ketua DPRD PPU, Nanang Ali saat memimpin rapat paripurna yang dihadiri, Bupati PPU, Abdul Gafur Mas’ud (AGM), Wabup, Hamdam, seluruh anggota DPRD dan undangan lainnya.

Sebelum dibacakan pandangan umum fraksi – fraksi, AGM dalam pidato nota penjelasannya mengatakan, target pendapatan APBD Perubahan 2019 sebesar Rp1,59 triliun lebih tidak mengalami perubahan dari APBD murni 2019 tetap sebesar itu. Dengan rincian, Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp115,60 Miliar lebih, mengalami penurunan sebesar Rp21,36 Miliar lebih atau 15,6 persen dari PAD murni 2019 sebesar Rp136,96 Miliar lebih.

Dana perimbangan direncanakan sebesar Rp1,19 Triliun lebih, tidak mengalami perubahan dari 2019. Sedangkan lain-lain pendapatan yang sah direncanakan sebesar Rp289,12 Miliar lebih mengalami kenaikan sebesar Rp21,36 Miliar lebih atau 7,98 persen dibandingkan dengan anggaran murni 2019 sebesar Rp267,76 Miliar lebih,”kata AGM.

Dijelaskan AGM, belanja secara keseluruhan direncanakan Rp1,64 Triliyun lebih, mengalami kenaikan sebesar Rp55,48 Miliar lebih atau sebesar 3,49 persen dari Anggaran murni 2019 sebesar Rp1,58 Triliun lebih terdiri dari belanja tidak langsung. Belanja tidak langsung dalam Rancangan APBD Perubahan 2019 direncanakan sebesar Rp636,63 miliar lebih mengalami kenaikan sebesar Rp4,40 Miliar lebih atau 0,70 persen dari APBD murni Tahun 2019 sebesar Rp632,25 miliar lebih.

“Belanja langsung dalam Rancangan APBD Perubahan 2019 direncanakan sebesar Rp1 triliun lebih, mengalami kenaikan sebesar Rp51,08 Miliar lebih atau 5,34 persen dari APBD murni 2019 sebesar Rp 956,48 Miliar lebih,”lanjutnya.

Dikatakan AGM pembiayaan dalam rancancangan APBD Perubahan 2019 ini direncanakan sebesar Rp. 46,10 Miliar lebih, mengalami kenaikan sebesar Rp. 55, 48 Miliar lebih atau 591,11 persen dari pembiayaan daerah pada APBD murni Tahun 2019 sebesar Rp 9,38 Miliar lebih.

Sementara penerimaan pembiayaan yang direncanakan Rp 87,67 Miliar lebih berasal dari Pinjaman Daerah sebesar Rp. 30,68 Miliar lebih dan SILPA sebesar Rp 56,98 Miliar lebih sedangkan pengeluaran pembiayaan yang direncanakan sebesar Rp. 41,57 miliar lebih untuk pembayaran pokok pinjaman daerah sebesar Rp.36,07 Miliar lebih dan penyertaan modal (Investasi) sebesar Rp 5,5 Miliar terdiri dari penyertaan modal PDAM sebesar Rp 3 Miliar dan penyertaan modal Perusda Benoa Taka sebesar Rp 2,5 Miliar.

“Dengan memperhatikan target pendapatan, disandingkan dengan rencana belanja sebagaimana tersebut di atas, maka terdapat selisih kurang (Defisit) sebesar Rp. 46,10 Miliar lebih, dimana defisit tersebut akan kita tutup dengan penerimaan pembiayaan yang berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA), ”bebernya.

Dalam Rancangan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2019 terdapat beberapa kegiatan baru yang mendukung penyediaan pelayanan publik pada bidang pendidikan, bidang kesehatan, dan infrastruktur yang berupa penerangan jalan umum dan penambahan material untuk pemeliharaan jalan. (Humas6/nav/nk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.