BalikpapanHEADLINE

Sempat Di Kritik, Namun Ajuan Alokasi Dana Aspirasi DPRD Balikpapan Tetap Dilelang

Daftar lelang LPSE Balikpapan

Heri : Problem Pembangunan di Balikpapan Dirasakan Masyarakat Cukup Serius

BALIKPAPAN (NK) – Sempat menjadi kontroversi dan mendapat kritik tajam dari berbagai elemen, pengajuan Alokasi Dana Aspirasi DPRD Balikpapan akhirnya tetap dilaksanakan. Dimana dua bulan sebelumnya, Surat 170/II. 01/ DPRD peruntukan tahun anggaran (APBD) 2017 yang berisi pengajuan aspirasi 45 anggota DPRD, sempat menuai kecamanan karena beberapa ajuan dinilai tidak aspiratif, tidak sesuai Dapil dan tidak prioritas.

Salah satu, ajuan aspirasi yang mencuat di sosmed dan mass media saat lalu adalah rencana pembangunan Asrama Mahasiswa Balikpapan (ASMABA) di Yogjakarta. Ajuan alokasi dana ini, oleh Mahasiswa Balikpapan yang kuliah di daerah tersebut, menilai tidak terlalu dibutuhkan karena yang ada saja tidak maksimal pemanfaatannya. Meski begitu, Ajuan DED Asmaba Yogjakarta tetap masuk dalam daftar lelang LPSE Balikpapan dengan kode lelang 21163616 senilai Rp. 890. 828. 000,-

Koordinator Program Perkumpulan STABIL Heri Sunaryo mengaku prihatin, pembangunan wisma Yogja, ditengah krisis anggaran yang dialami kota Balikpapan, harusnya membuat pemerintah kota Balikpapan untuk peka terhadap penggunaan anggaran.

Hari ini problem pembangunan yang dirasakan masyarakat cukup serius, semisal problem pembangunan pendidikan dasar bawa kota Balikpapan masih kekurangan sekolah, dan kekurangan ruang kelas baru, serta butuh pemerataan fasilitas,” kata Heri

Problem pembangunan lingkungan, lanjutnya,  bahwa hari ini ketika kota Balikpapan turun hujan maka terjadi Banjir dan ketika sepuluh hari saja tidak hujan Balikpapan terjadi krisis air. Infrastruktur jalan di wilayah Kariangau juga membutuhkan perhatian serius baik secara kualitas maupun secara pengawasan. Dan kesemuanya ini membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Terlebih kondisi hari ini terjadi defisit anggaran di kota Balikpapan, atau dinilai bangkrut oleh Walikota sendiri.

Heri menambahkan, jika memang pemerintah merencanakan membangun Asrama Mahasiswa  di Yogja, harus dilihat juga tingkat urgenitasnya, apakah dibutuhkan, apakah lebih prioritas dibanding kebutuhan pembangunan yang lain.

“Kami menduga bahwa proses pembangunan ASMABA tersebut  jangan-jangan sengaja dikondisikan untuk dibangun dan hanya menguntungkan pihak tertentu,” tegas Heri.

Heri juga berharap, agar pemerintah kota Balikpapan ke depan bisa melakukan pengawasan secara ketat untuk penggunaan anggaran yang lebih tepat sasaran dan bermanfaat. Bukan penggunaan anggaran yang mengutamakan lepentingan pribadi dan kelompok tertentu. (Ros16)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.