Tahapan KA Borneo Mulai Dikerjakan di PPU
Jalannya rapat membahas pembangunan rel kereta api borneo yang dipimpin Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak, dihadiri Direktur utama PT. KA Rusian Railways, Sergey Kusnetsov, Bupati PPU, H Yusran Aspar, Bupati Kutim Ismunandar serta undangan lainnya
PT. KA Rusia Segera Bangun Pelabuhan Sandar
PENAJAM (NK) – Bupati Penajam Paser Utar (PPU) H. Yusran Aspar ikuti pertemuan penting pembahasan pembangunan Kereta Api (KA) Borneo bersama Presiden Rusian Railways dari Rusia, Sergey Kusnetsov. Pertemuan ini dipimpin oleh Gubernur Kaltim, H. Awang Faroek Ishak dihadiri Bupati Kutai Timur, Ismunandar dan sejumlah pejabat terkait lingkungan pemprov kaltim dan PPU, Rabu, (5/10) lalu di Jakarta.
Saat ditemui setelah kegiatan tersebut Bupati PPU, H. Yusran Aspar mengatakan pelaksanaan pembangunan Kereta Api (KA) borneo hingga saat ini progresnya terus berjalan. Sebagai langkah awal kata dia, pihak Rusia saat ini akan membangun pelabuhan sandar perusahaan mereka di Kawsan Industeri Buluminung (KIB) PPU.
“Memang pembangunan KA ini butuh proses panjang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun dalam pertemuan saat ini pihak perusahaan telah membuktikan kesiapannya, yang pertama mereka akan membangun pelabuhan, kemudian membangun technopark disana. Mereka juga sedang membawa patner-patner mereka dari Rusia ke PPU untuk berinvestasi. Ini adalah sebuah langkah maju, ketika dulu kita tidak dilirik, kini berbagai investasi besar luar masuk ke PPU,”terang Yusran.
Diterangkan Yusran Aspar bahwa Perusahaan Rusian Railways tersebut informasinya merupakan perusahaan ketiga terbesar di dunia. Bahkan menurutnya lagi, informasi tenaga kerja yang ada didalamnya hingga jutaan orang.
Jika perusahaan ini telah berjalan di kaltim khususnya di Kabukapaten PPU, maka dijamin investasi ini akan menyerap tenaga kerja kita secara besar. Pihak perusahaan telah berjanji mengutamakan putra daerah di Kaltim. terbukti banyak putra daerah Kaltim mereka sekolahkan di negaranya saat ini,”jelasnya.
Keseriusan Rusia tersebut lanjutnya juga telah dibuktikan melalui pembebasan 140 haktare lahan di wilyah KIB. Sebagai langkah awal saat ini, KA borneo telah melakukan persiapan lahan seluas 30 haktare yang akan digunakan sebagai pelabuhan dan tehknopark, yang didalamnya juga dibangun berbagi perusahan penting seperti truk kiemas, pipa, pelet kayu, bahan rumah murah dan sebagainya.
Dari pertemuan tersebut juga, Gubernur Kalimantan timur, Awang Faroek Ishak menerangkan bahwa pemprov kaltim bersama kabupaten PPU telah konsisten untuk memberikan dukungan terhadap percepatan pembangunan KA Borneo yang ada di daerahnya.
Hal itu kata Awang, dapat dibuktikan salah satunnya dengan langkah dan usaha yang dilakukan pemprov kaltim bersama daerah telah mengajukan revisi terkait angkutan perkeretaapian kepada Menteri Perhubungan. Selain itu pihaknya juga telah memberikan segala kemudahan bagi perusahaan besar ini untuk membangun di daerah kaltim
“Ini adalah wujud keseriusan kita di daerah untuk memudahkan terlaksananya pembangunan tersebut. Berbagai keperluan yang dibutuhkan telah kita permudah seperti masalah pembebebasan lahan, izn lokasi izin prinsip dan sebagainya,”terang Awang.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Direktur utama PT. KA asal Rusia ini, Sergey Kusnetsov mengungkapkan sangat berterimakasih kepada daerah di kaltim. Sebagai langkah awal, saat ini pihaknya akan mengajukan ijin ke pemerintah, terkait ijin pembukaan lahan untuk pelabuhan, terminal dan Tehnopark.
Saat ini menurut dia, skejul rencana mereka akan melakukan proses dsain pembangunan sentral pelabuhan, dan pada tahun ini juga pihaknya sedang melakukan negosiasi dengan beberapa perusahaan tambang di Kalimantan sebagai bagian dari rencana skema bisnis mereka disektor perkeretaapian pengangkutan batu bara.
“Presiden Rusian Railways mengungkapkan mendukung dan akan mendorong semua investasi melalui beberapa perusahaan besar di Rusia agar dapat melakukan insvestasi di kaltim. Terutama disektor perkereta apian pengangkut an kargo berbagai jenis barang seperti batu bara, kelapa sawit dan sebgainya,”pungkasnya. (ivan/red/Humas6)