Tiga Orang ODHA di PPU Meninggal Dunia
dr Eka Wardana
Dinkes Temukan 13 Penderita HIV/AIDS Baru
PENAJAM (NK) – Hingga kini jumlah Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah meninggal dunia mencapai tiga orang pada Juli 2019 ini dari total 75 kasus ODHA.
Demikian diungkapkan, Kasi Penanganan Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) PPU, dr Eka Wardana, kepada awak media, Rabu (31/7/2019).
Dibeberkannya, temuan Dinkes PPU ODHA ditahun 2018 berjumlah 62 orang tetapi sejak Januari hingga Juli 2019 ditemukan kembali kasus baru berjumlah 13 orang sehingga kini berjumlah 77 penderita HIV/AIDS.
Awalnya jumlah total ODHA 77 kasus, tetapi kemudian ditahun 2019 terdapat tiga orang penderita meninggal dunia sehingga tersisa 74 ODHA saja,”katanya.
Dibeberkannya, awalnya dua ODHA berjenis kelamin laki – laki berumur 43 dan 32 tahun meninggal akibat penyakit itu ditahun 2019. Tetapi di Juli ini kembali ditemukan satu penderita lagi laki laki berusia produktif di bawah 40 tahun asal Kecamatan Penajam dan ditemukan dalam kondisi memprihatinkan dan kemudian meninggal dunia akibat penyakitnya itu.
“Kami menemukan satu kasus di bulan ini dua minggu lalu saat penderita mendapatkan perawatan di Puskesmas tetapi kemudian meninggal dunia dan kini jumlah penderita total tersisa 74 ODHA,”katanya.
Dibeberkannya, dari data pihaknya temuan kasus ODHA untuk bulan Januari, ditemukan dua kasus yakni di Kelurahan Penajam dan Kelurahan Sepan, lalu pada Februari satu kasus di Kecamatan Waru, di bulan April terdapat lima ODHA, yakni dua kasus di Penajam, Kecamatan Sepaku terdapat tiga yakni di Kelurahan Sepaku dua ODHA dan satu ODHA di Kelurahan Semoi.
Sedangkan di bulan Mei, lanjutnya ditemukan tiga kasus semuanya di Kecamatan Babulu dan terakhir pada bulan ini ditemukan satu kasus ODHA asal Kecamatan Penajam.
Sementara itu, tambah Eka, dari usia untuk penderita ODHA laki – laki beusia 25 hingga 49 tahun sedangkan perempuan terdapat dua orang berusia 20 dan 24 tahun sedangkan tiga orang berumur 25 sampai 49 tahun. Dengan jumlah penderita terbanyak berada di Kecamatan Penajam dan rata-rata masih berusia produktif.
“Penyebab infeksi HIV/AIDS yang berkembang di PPU, rata-rata tertular disebabkan oleh hubungan sexual atau Infeksi Menular Seksual (IMS). Oleh karena itu, kami ditargetkan oleh Pemerintah Provinsi untuk menemukan kasus HIV/AIDS dengan cara screening. Ibu hamil harus kita periksakan HIV, Sifilis, dan Hepatitis,”tegasnya.
Diterangkannya, screening kepada ibu hamil tersebut, adalah upaya pihaknya agar jika si ibu positif terjangkit penyakit ini penanganannya bisa lebih maksimal sehingga bayinya tidak tertular, sebab gejala HIV/AIDS baru dapat dirasakan oleh penderita setelah berusai lima tahun.
Screening kepada ibu hamil, jelasnya, dilakukan pada kunjungan pertama dengan cara pemeriksaan darah, sehingga pihaknya menekankan semua ibu hamil wajib diperiksa. Screening juga dilakukan bagi penderita TBC, orang-orang yang memiliki kecendrungan sex tidak normal.
“Kami juga memberikan sosialisasi dan menekankan agar warga yang menderita gejala HIV untuk mau melakukan pengobatan tanpa malu atau takut. Silahkan datang ke Puskesmas terdekat atau ke RSUD PPU,”pungkasnya.(nav/nk)