Peduli Pendidikan BRI Renovasi SDN 004 Sepaku
PENAJAM (NK) – Sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Tanah Grogot, Kalimantan Timur (Kaltim) melaksanakan renovasi taman dan lapangan dan toilet di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 004, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Kepala Cabang BRI Tanah Grogot, Mochamad Bayu Ardhika, Sabtu (30/8/2025) mengatakan melalui program BRI Peduli, BRI berkomitmen melaksanakan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.
Program tersebut mencakup kepedulian terhadap lingkungan hidup serta pemberdayaan masyarakat. Renovasi yang dilakukan meliputi taman, toilet, dan lapangan sekolah. Sebagaimana yang dilakukan di SDN 004 Sepaku.
“Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat yang memungkinkan BRI terus berkembang. Harapan yang disampaikan adalah agar bantuan ini menjadi langkah kecil yang bermakna, sekaligus membangun sinergi yang berkelanjutan dengan masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 004 Sepaku, Hariyono, mengucapkan terima kasih kepada BRI atas bantuan renovasi serta fasilitas yang telah diberikan. Dengan adanya fasilitas yang memadai, diharapkan siswa semakin termotivasi untuk belajar, berkembang secara kreatif, dan memiliki akhlak mulia.
“Kami juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang hadir dan telah mendukung kerja sama ini,” sebutnya.
Terpisah Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Alimuddin menuturkan, bantuan dari BRI ini diyakini akan memberikan manfaat besar bagi peserta didik. Pentingnya pendekatan pendidikan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.
“Pada usia SD anak perlu lebih banyak bermain karena hal tersebut merupakan bagian dari proses belajar. Pendidikan tidak hanya diukur dari banyaknya materi yang diajarkan, tetapi lebih pada kedalaman pemahaman atau deep learning,” jelasnya
Ia menekankan, bahwa kecerdasan anak beragam, baik dalam bidang akademik, linguistik, motorik, olahraga, maupun keterampilan lainnya. Oleh sebab itu, anak tidak boleh dipaksa untuk unggul dalam semua mata pelajaran, dan orang tua tidak seharusnya memarahi anak yang nilainya rendah dalam pelajaran tertentu.
“Peserta didik perlu dididik sesuai bakat dan minat masing-masing,” tambah Alimuddin.
Untuk diketahui, lanjutnya, dalam waktu dekat Otorita IKN akan melaksanakan program untuk mengubah mindset guru agar mampu mengarahkan siswa sejak dini sesuai minat dan potensinya. Dimana kelak pada tingkat SMA kelas 2, siswa harus sudah diarahkan pada minat dan rencana masa depannya.
“Kami ucapkan terimakasih kepada BRI karena telah peduli dengan pendidikan dan saya berpesan fasilitas yang telah diberikan dijaga dan dimanfaatkan secara optimal untuk berbagai kegiatan pendidikan,” pungkasnya.(nk1)