ADVERTORIAL - PARLEMENTARIABorneoDiskominfo PPU - Pemkab PPUHEADLINEKaltimPPU

Dinas Pertanian PPU Pastikan Stok dan Kesehatan Hewan Ternak Aman

PENAJAM (NK) – Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melakukan berbagai persiapan menjelang hari Raya Idul Adha 1444 H yang jatuh pada tanggal 29 Juni mendatang. Salah satunya dengan melakukan pemantauan dan pengawasan kesehatan hewan ternak serta memastikan stok tercukupi.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten PPU, Arief Murdiyatno, saat ditemui di ruangannya pada, Kamis (08/06/23) mengatakan pengawasan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) merupakan kegiatan rutin yang dilakukan terutama menjelang hari besar keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru terkhusus Hari Raya Idul Adha.

“Yang menjadi fokus kita pertama adalah bagaimana stok tetap aman menjelang Idul Adha, yang kedua bagaimana ternak sebelum dilakukan pemotongan itu dalam kondisi yang sehat,” ungkap Arief.

Arief menjelaskan, stok hewan ternak sebanyak 40% berasal dari peternak lokal, sedangkan sisanya berasal dari luar daerah seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Palu dan sebagian kecil berasal dari Pulau Jawa dan Kendari.

“Hewan ternak yang berasal dari luar daerah tetap kita persyaratkan, disamping mereka sudah melakukan pemeriksaan di daerah asal dan karantina, di tempat kita tetap dilakukan pengamatan dan pemeriksaan ulang. Ada syarat-syarat yang harus mereka penuhi, yang pertama adalah harus bebas penyakit Brucellosis, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan penyakit Jembrana,” tambah Arief.

Pemantauan kesehatan hewan ternak yang berasal dari luar daerah dilakukan dengan cara pemeriksaan laboratorium di daerah asal dan dibuktikan dengan surat kesehatan hewan dari dokter yang berwenang. Proses karantina pun dilaksanakan selama 14 hari dengan tujuan antisipasi jika pada saat waktu pemeriksaan hewan ternak belum menunjukkan gejala terdeteksi penyakit.

“Selama 14 hari seandainya pada waktu diperiksa belum menunjukkan gejala, nanti akan terdeteksi disitu, jadi jika dalam 14 hari ada yang terdeteksi, artian belum bisa diberangkatkan. Kemudian, yang betul-betul sehat yang bisa diberangkatkan ke kita,”katanya.

Hingga saat ini, total hewan ternak mencapai 735 ekor sapi, 6 ekor kerbau, 508 ekor kambing dan dapat dipastikan angka ini akan masih bertambah lagi mendekati hari raya Idul Adha. Melalui data rekomendasi pemasukan ternak, akan ada sekitar 900 ekor sapi lagi yang akan masuk.

“Harapan kita kalau itu masuk semua bisa 1400-an ekor sapi. Karena dari realisasi tahun lalu kita antisipasi jika ada kenaikan stok tetap aman. Kalaupun nanti ada sisa, akan masuk di pemotongan reguler,” jelasnya.

Arief menjelaskan, pada saat dilakukan pemotongan juga dilakukan sesuai tata cara yang sudah ditetapkan berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) serta pemeriksaan ante-mortem dan post-mortem.

“Harus diperhatikan kesejahteraan hewannya, kalau sebelum dipotong itu namanya pemeriksaan ante-mortem, dia harus dalam kondisi sehat. Kemudian, pada saat pemotongan dan juga setelah pemotongan itu post-mortem, itu kita lakukan semuanya sehingga kita harapkan produk yang dihasilkan yaitu daging dalam kondisi yang ASUH (aman, sehat, utuh dan halal),” pungkasnya. (DiskominfoPPU/ADV/NK)