ADVERTORIAL - PARLEMENTARIABorneoDPRD PPUHEADLINEKaltimPPU

DPRD PPU Bakal Bentuk Pansus Dorong Pengguna Pipa Jaringan Air Bersih 120 Kilometer

PENAJAM (NK) – DPRD Penajam Paser Utara (PPU) bakal membentuk panitia khusus (pansus) untuk menelaah permasalahan belum berfungsinya jaringan pipa air bersih. Hal itu bertujuan untuk menunjang pelayanan Perumda Air Minum (PAM) Danum Taka ke pada masyarakat.

Diketahui Pemkab PPU telah membangun jaringan distribusi air bersih yang dimulai pada tahun 2013. Namun, proyek tersebut tidak rampung karena kondisi keuangan belum tercukupi dan telah menghabiskan anggaran Rp 16 miliar. Kemudian pembangunan pipa jaringan kembali dilanjutkan pada tahun 2014 sampai 2018.

Pengerjaan proyek pipanisasi itu dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dengan menghabiskan anggaran multiyears tahun 2014-2018 sebesar Rp 44,3 miliar. Diketahui, pipa sepanjang 120 km itu, dipasang mulai dari Kelurahan Penajam, Nenang, Sungai Parit, Lawe-Lawe, Desa Girimukti, Desa Sidorejo, sampai Kelurahan Petung di Kecamatan Penajam.

“Kami meminta pipa yang sudah dibangun itu bisa difungsikan. Karena tidak sedikit anggaran yang sudah digelontorkan untuk pembangunan itu,” tegas, Wakil Ketua I DPRD PPU Raup Muin, Kamis, (16/5/2022).

Adapun sejak rampung dibangun, hingga kini belum ada serah terima pekerjaan itu dari Dinas PUPR ke PAM Danum Taka. Oleh karena itu, pipa itu secara keseluruhan bel difungsikan.

“Sampai sekarang belum diselesaikan persoalan pipa jaringan distribusi air bersih sepanjang kilometer. Kalau memang tidak ada kejelasan soal penyelesaiannya, kita akan ajukan pembentukan Pansus,” ungkapnya.

Raup menekankan, pembentukan pansus harus mendapatkan persetujuan dengan anggota DPRD PPU. Ia menyebut perlu ada upaya lebih untuk penyelesaian permasalahan itu.

“Ini masih sebatas wacana, kalau tidak ada penyelesaian mau tidak mau kita bentuk Pansus,” tandasnya.

Lebih lanjut, seperti perencanaan di awal, pembangunan jaringan pipa ratusan kilometer itu diharapkan dapat meningkatkan layanan air bersih pada masyarakat. Maka dari itu, ia menyayangkan jika setelah bertahun-tahun rencana itu belum dapat direalisasikan.

“Tetapi, anggaran daerah telah habis puluhan miliar rupiah namun belum dinikmati oleh masyarakat. Imbasnya, banyak warga di Kelurahan Gunung Steleng dan Kelurahan Penajam belum menikmati layanan air bersih,” pungkasnya. (*/Advertorial/NK2)