HEADLINEKaltimPPU

Hadapi Bencana, Pemkab Gelar Rakor Peralatan Bencana

BENCANA : Wabup PPU H Mustaqim saat mendapatkan penjelasan dari petugas kebakaran hutan dan lahan PPU terkait kesiapan peralatan dan seluruh personel petugas kebakaran tersebut


Mustaqim : Kita Optimis Personel Siap Hadapi Bencana

PENAJAM – Dalam rangka menghadapi terjadinya bencana Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, Rabu (20/9/2017), menggelar rapat koordinasi (rakor)dan gelar personel serta peralatan penanggulangan bencana terdiri dari TNI – Polri, Dinas Sosial (Dinsos) PPU, BUMN dan Perusahaan swasta yang beroperasi di daerah itu.

Kegiatan yang digelar di kantor Bupati PPU dan dibuka oleh Wabup PPU, H Mustaqim tersebut dihadiri Dandim 0913/PPU, Letkol Czi Dwi Imam Subagiyo, Sekda selaku kepala BPBD eksovisio PPU, Tohar,  Wakapolres PPU,  Kompol,  Nina Ike Herawati, perwakilan dari perusahaan antara lain, PT Pertamina, PT. Kebun Mandiri Sejahtera (KMS), PT.  Sukses Tani Nusasubur (STN),  PT. Chevron dan  PT. ICHI.

Usia kegiatan Mustaqim mengatakan, kesiapan Tim Penggulangan bencana PPU ini patut diberi apresiasi dan penghargaan, sebab mereka sudah sangat siap yang terdiri dari BPBD, Dinsos, TNI – Polri maupun perusahaan BUMN dan swasta.

Kita optimis ketika terjadi bencana atau musibah baik itu kebakaran, banjir, tanah longsor dan lain – lain mereka sudah siap semua termasuk peralatannya, tetapi kita berharap tidak terjadi bencana, bahkan  saya berharap mereka tidur saja karena tidak ada bencana,”tukas Mustaqim kepada newskaltim.

Menurutnya, ini merupakan kegiatan prepentif seperti asuransi bencana karena sudah siap memproteksi diri, apalagi mereka begitu kompak dan bersemangat, displin  sebagai modal utama melakukan sebuah kegiatan dimana memerlukan sinergitas dari unsur pemeritah, swasta dan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Diakuinya, memang fasilitas yang ada masih kurang  dan tidak pernah ada cukupnya sebab setiap kebutuhan dan penyediaan apapun selalu tidak seimbang dan itu terjadi disemua lini,  namun itu bukan berarti melemahkan semangat tetapi mekasimalkan potensi yang ada insya Allah semua bisa teratasi.

“Terkait anggaran semua sektor berusaha dipenuhi,  tetapi kembali kepada kemampuan dan penyediaan anggaran yang ada di daerah, jadi harus bisa makluminya oleh karena itu,  ada skala prioritas mana yang didahulukan. sementara bantuan anggaran dari pusat telah diberikan bahkan sejumlah alat operasi transportasi juga diberikan pusat,”ungkapnya.

Ditempat sama, kepala BPBD Eksovisio PPU, Tohar menjelaskan, dalam kegiatan tersebut terdapat dua angenda pokok, pertama yakni  rakor untuk lingkup stekholder yang memang memiliki tugas peran kelembangaan keterkaitan dengan kebencanaan. Oleh  karena itu,  dalam rakor telah disampaikan konsep perencanaan dan sekaligus tindakan metidasi dan antsipasi bencana.

“Kami berharap melalui kegiatan ini  dapat membangun pemahaman dan kesepahamanan. Memang  pemeritah telah membentuk BPBD memiliki tugas menanggulangi bencana tetapi disadari konsep penanganan bencana adalah segi tiga dimana filosofinya adanya unsur pemeritah yang memiiki fungsi penanggulangan bencana tetapi demikian kita memiliki keterbatasan sehingga kami memandang satuan kanan dan kiri yakni TNI – Polri, Perusahaan swasta dan BUMN sebagao potensi untuk digerakan dalam menghadapi bencana sehingga perlu kesepahaman,”tutur Tohar.

Namun, lanjutnya, dalam kegiatan penanggulangan bencana  leading sektornya  tetap di pemerintah daerah dan satuan lain dapat mengambil bagian dalam penanggulangan bencana itu.

Sementara, tambahnya, pada agenda kedua yakni gelar alat dan personel dimana telah diperlihatkan semua alat yang tersedia dimiliki organik pemerintah, TNI – Polri dan perusahaan bisa digerakan dan dayaguna saat menghadapi bencana sesuai dengan sifat bencana dihadapi.

Selain itu, sebut Tohar, BPBD  juga telah melakukan pemetaan berdasarkan time seris atau evaluasi dari waktu ke waktu dimana ada dua potensi besar bencana dimusim kemarau yakni kebakaran dan penghujan berupa banjir dan tanah longsor.

“Berdasarkan maving kami pada saat kemarau ada wilayah tertentu di PPU memiliki lahan gambut cukup luas, dan berpotensi  terjadikan kebakaran sedangkan saat  musim kemarau, sedangkan  penghujang mungkin sekali terjadi longsor dan banjir dan kita telah identifikasi semua. Potensi kebarakan pada tahun 2016 pernah terjadi di desa Giripurwa  Kecamatan Penajam pada lahan gabutnya dan potensi lain juga ada di wilayah Babulu memiliki lahan  gabung cukup luas, sedangkan   bencana banjir tahun 2017 awal terjadi di sejumlah wilayah di Kecamatan Sepaku, tetapi sejak ditangani kami tidak lagi menerima laporannya adanya bencana banjir tadi,”pungkas Tohar (iyan/nk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.