OIKN Ajak Kementerian Terapkan Smart Water & Smart Wastewater Management
BALIKPAPAN (NK) – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengajak sejumlah kementerian dan lembaga untuk menerapkan smart water & smart wastewater management atau pengelolaan air pintar dan air limbah pintar untuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal ini dikatakan, Direktur Transformasi Hijau Agus Gunawan saat kegiatan Focus Group Discussion (FGD), Jumat (21/07/2023) kemarin yang digelar secara online dan offline, dihadiri perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) serta Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara.
“Rencana penerapan kedua fitur ini termuat dalam konsep smart city yang sedang disusun oleh Kedeputian Transformasi Hijau dan Digital,” ujar Agus Gunawan didampingi Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital, Mohammed Ali Berawi dalam keterangan persnya.
Agus menerangkan, penerapan teknologi untuk mendukung smart water & smart wastewater management bisa didukung dengan integrasi supervisory control dan data acquisition (SCADA) atau pengawasan dan akuisisi data.
“SCADA dilakukan pada perencanaan bangunan air, baik untuk mengecek kualitas dan kuantitas air yang ada,” sebutnya.
Sementara itu Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital, Mohammed Ali Berawi mengatakan, ia menitikberatkan pentingnya penerapan smart water and smart waste water management untuk mendukung target IKN, sebagai kota yang sirkuler dan tangguh serta nyaman dan efisien melalui teknologi.
“Penerapan kedua fitur ini meliputi berbagai pendekatan pintar, seperti penerapan teknologi internet of things (IoT), sensor pintar dan analisis data yang canggih untuk mendukung air minum layak dan aman di IKN,” tegasnya.
Ia menambahkan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyatakan dalam rencana yang mereka susun, sudah terdapat perencanaan mengenai SCADA ini.
Nantinya, SCADA ini akan dipasang pada Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sepaku yang akan menyediakan air baku serta air minum untuk wilayah IKN dan Balikpapan.
“SCADA ini akan terintegrasi dengan command center untuk tujuan aktivitas pemantauan terpusat,” sebutnya.
Sementara itu, sebagai tanggapan dari rencana tersebut, pihak PDAM menyatakan bahwa untuk penyediaan air minum, perlu adanya perhatian untuk menyuplai wilayah penyangga di sekitar IKN dan Balikpapan.
“Sedangkan, pihak KLHK melalui P3E Kalimantan menyatakan bahwa perencanaan penyediaan air baku ini juga perlu mempertimbangkan kualitas dan kuantitasnya dalam skala Daerah Aliran Sungai (DAS),” jelasnya.
Terkait dengan air limbah, sambungnya, DLH Kaltim telah menyusun kajian mengenai sebaran pencemar di Teluk Balikpapan. Selain itu juga sudah dilakukan sampling rutin kualitas air di badan air, khususnya di wilayah Sepaku melalui uji laboratorium.
Mengenai perencanaan pengelolaan air limbah untuk skala IKN, PUPR melalui Direktorat Sanitasi juga menerapkan teknologi SCADA sudah termasuk ke dalam paket pekerjaan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) satu, dua dan tiga.
“Hasil pengelolaan air limbah dari IPAL yang berupa lumpur, nantinya akan disalurkan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) untuk pengolahan lebih lanjut,” ucapnya.
Kesimpulan kegiatan FGD, bebernya, diperlukan adanya integrasi perencanaan teknologi dari berbagai instansi yang terlibat dalam penyediaan air baku serta air minum di IKN dan wilayah penyangga sekitar IKN.
“Selain itu diperlukan juga adanya pengelolaan air limbah yang bebas dari bahan kimia berbahaya sebelum dikembalikan ke badan air,” tutupnya. (nk)