HEADLINE

Terkait persiapan Nondoi, Pemkab PPU lakukan koordinasi dengan Kepala Adat Paser dan LAP

Kabid Kebudayaan dan Pariwisata Dishubbudpar PPU Dermawan foto bersama Ketua LAP PPU Musa dan Kepala Adat Paser di Sepan Yosi Samban usai berkoordinasi terkait persiapan acara Nondoi

PENAJAM(NK)- Dinas Perhubungan, Kebudayaan dan Pariwisata (Dishubbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Darmawan bersama Kepala Adat Paser di Sepan Yosi Samban dan Ketua Lembaga Adat Paser (LAP) PPU Musa melakukan koordinasi awal terkait persiapan pelaksanaan perayaan pesta adat Paser (Nondoi) yang rencananya akan digelar pada awal Desember 2016 mendatang.

Kabid Kebudayaan dan Pariwisata Dishubbudpar PPU, Dermawan mengatakan, dalam pelaksanaan perayaan Nondoi tersebut yang harus disupport adalah kegiatan ritualnya. Namun, berhubung kegiatan tersebut juga masih dalam konteks produk Pariwisata, dirinya ingin kegiatan tersebut dapat ramai dikunjungi dan dapat menampilkan juga seni budaya lain tanpa merubah substansi dari acara ritualnya.

“kita sangat support kegiatan ini baik dari segi tenaga maupun pikiran. mudahan kedepan kegiatan Nondoi ini tidak lagi dianggarkan di anggaran perubahan seperti ini, karena bakal mepet waktunya, belum lagi untuk persiapannya. Kami juga yang bertanggung jawab dibagian penganggaran harus dihadapkan dengan SPJ. Nondoi sebenarnya kami anggarkan di APBD murni, tapi hilang kena rasionalisasi,”ujarnya.

Dermawan juga menjelaskan, kedepan kegiatan Nondoi tersebut akan menjadi program prioritas disesi budaya jika Kebudayaan dan Pariwisata nanti berdiri menjadi Dinas sendiri. Dirinya menegaskan, kedepan lebih baik program lain hilang daripada kegiatan Nondoi tidak terselenggara.

“Saya ingin kegiatan Nondoi ini berlahan akan menjadi event yang bakal dikunjungi banyak orang,”harapnya.

Dermawan menambahkan, Pemerintah sangat mensupport kegiatan tersebut dan berharap dapat menjadi ajang kegiatan yang bisa dilaksanakan secara rutin dan dirinya juga menginginkkan acara ini semakin tahun dapat semakin besar dan pihak penyelenggara akan mencoba mengemas kegitan tersebut agar dapat ditrawarkan kepada pengunjung baik wisatawan local, nasional, maupun mancanegara. Menurutnya, budaya paser merupakan identitas masyarakat PPU, sudah selayaknya pemerintah memberi support sepenuhnya agar kegiatan nondoi ditahun yang akan dating dapat semakin meriah.

Kami juga berkomitmen membuat kalender wisata, dan salah satunya adalah kegiatan nondoi. Kita harus memberi ruang kepada masyarakat adat paser untuk mengaktualisasikan potensi kekayaan adat dan budayanya melalui acara nondoi tersbut,”tambahnya.

Terpisah, Kepala Adat Paser di Sepan, Yosi Samban menuturkan, dalam agenda nondoi tersebut, Acara ritual rencananya akan dilaksanakan sekitar pukul 20.00 wita sampai selesai, sehingga menurutnya, jika ada pengisi acara seperti penampilan seni tari yang ingin tampil, bisa dilakukan sebelum acara ritual dimulai agar tidak mengganggu jalannya acara ritual.

“Ritual nanti skitar jam 8 malam, jadi kalau ada yang ingin mengisi acara bisa dilaksanakan mulai pagi hingga jam 7 malam. Karena jam 8 malam itu kita sudah mulai ritual,”tuturnya.

Yosi berharap hajatan masyarakat adat paser ini dapat berjalan baik berkerjasama dengan pemeritah serta dapat menampilkan semua kebudayaan Paser yang ada di PPU. Sehingga dengan terlaksanaya kegiatan nanti dapat mengangkat kebudayaan paser ke luar daerah agar Paser tidak hanya dikenal dengan sukunya saja, melainkan dengan kekayaan seni dan budayanya juga.

“Jika ada kendala teknis atau konsep dalam acara segera dikonsultasikan agar tidak ada miskomunikasi,”pungkasnya.(kanda/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.