Amankan Pemilu, Kodam VI/ Mlw Siapkan Dua Pertiga Personel TNI
Makodam VI/Mlw
Panglima : Saya Tekankan Seluruh Anggota TNI – AD Jaga Netralitas
PENAJAM (NK) – Dalam rangka ikut mensukseskan pelaksanaan Pemilu Legilatif (Pilge) dan Pemilu Presiden (Pilpres) tahun 2019, Kodam VI/ Mulawarman (Mlw) menyiapkan dua pertiga personel TNI – AD untuk mengamankan pelaksanaan Pemilu di tiga wilayah yakni Kalimantan Timur (Kaltim), Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Utara (Kaltara).
Demikian dikatakan, Pangdam VI/ Mlw, Mayjen TNI Subiyanto, kepada newskaltim.com, Jumat (18/01/2018) usai melakukan peninjauan pelaksanaan bakti sosial di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
“Terkait dengan pengamanan pelaksanaan Pemilu, kami di Kodam VI/Mlw sendiri sudah menyiapkan beberapa personel, intinya apabila diminta bantuan dari Polda baik Kaltim, Kalsel maupun Kaltara. Jumlah yang kami siapkan sejumlah dua pertiga dari personel yang dikerahkan oleh setiap Polda,”katanya.
Dibeberkannya, saat ini untuk personel TNI – AD di wilayah Kalsel ada 1.480 personel, di Kaltim 1.510 personel dan Kaltara sekitar 1.200 personel dan dari jumlah itu disiapkan sejumlah dua pertiga.
Bentuk pengamanan, kami akan menyiapkan kekuatan pasukan sekitar satu pleton di setiap Kodim dan di batalyon saya siagakan sebanyak dua kompi yang kelak disiapkan apabila terjadi sesuatu dan Kodim meminta bantuan maka barulah mereka dikerahkan,”tegas Pandam.
Namun, lanjutnya, dari pengamatan dan pantaunnya selama pelaksanaan tahapan Pemilu, tidak ada hal yang dinilai rawan di tiga wilayah provinsi tersebut khususnya dalam hal pengerahan dan pergerakan massa, tetapi dalam hal pendistribusian logistik pemilu dinilai rawan dan perlu diantisipasi khususnya di daerah – daerah perbatasan seperti Malinau, Mahulu lalu Nunukan.
“Saya telah laporkan kepada bapak Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) tentang kerawanan dukungan pendistribusian logistik itu. Saya juga telah meminta izin, untuk menggunakan helicopter TNI – AD Kodam dalam membantu pendistribusian logistik pemilu tersebut apabila sangat dibutuhkan. Dimana ada satu unit distandbykan di kota Tarakan,”katanya.
Sementara itu, tegasnya, sejak kemarin dirinya sudah mendatangi wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) yakni Kodim 1006/Martapura, Batalyon Infanteri Raider Khusus 623/Bhakti Wira Utama atau Yonif Raider Sus 623/Bwu di Banjarbaru, Kodim 1010/Rantau, Batalyon Infanteri 621/Manuntung di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kodim 1008/Tabalong dan terakhir hari ini di Kodim 0913/PPU provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam setiap kunjungan dan kepada seluruh personel TNI – AD , kata Pangdam, dirinya terus menekankan agar tetap menjaga netralitas karena itu merupakan komitmen TNI.
“Dalam setiap kunjungan tersebut, saya tetap menekankan kepada seluruh jajaran Kodam untuk tetap menjaga netralitas, karena itu merupakan komitmen kita tentunya saya tidak ingin mencederainya dalam kegiatan TNI yang sifatnya harus betul betul netral,”tegas Pangdam.
Diakuinya, meskipun ada sejumlah anggota Persit (persatuan istri tentara) Kartika Chandra Kirana ikut menjadi Caleg, namun dirinya sudah mengingatkan agar Persit dan anggota TNI tidak boleh membantu yang sifatnya kampanye mendukung anggota Persit tadi.
“Kalau sudah masuk kesatuan ya kembali menjadi Persit tidak boleh bawa embel – embel partai politik. Begitu pula kepada setiap Bintara Pembina Desa (Babinsa) hanya diperbelohkan untuk melakukan pendampingan dalam pelaksanaan sosialisasi kepemiluan yang dilakukan oleh penyelenggara jika diminta tidak turut serta ikut sosialisasi hal ini agar dinilai melakukan politik praktis,”pungkasnya.(nav/nk)