Astaga!! 480 Warga PPU Diduga Derita HIV/AIDS
Ilustrasi
ODHA PPU Meningkat Jadi 48 Orang
PENAJAM – Penderita Human immunodeficiency virus infection and acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit, namun apabila kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhny, di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) diduga telah menjangkiti sebanyak 480 orang.
Kasi Penanggulangan Penyakit (P2) Dinas Kesehatan (Dinkes) PPU, dr.Eka Wardhana, kepada NewsKaltim.com kemarin, mengatakan, dugaan ini karena berdasarkan teori ilmiah satu penderita positif mengidap HIV lebih mudah menularkan virus beberapa minggu setelah mereka tertular kepada 10 orang yang tertular melalui darah, air susu ibu, prilaku seks atau infeksi menular seksual (IMS) dengan penderita.
Saat ini jumlah penderita HIV/AIDS di PPU telah meningkat menjadi 48 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) per Oktober 2016 sehingga jika dikalikan 10orang maka diduga ada 480 orang warga PPU terinfeksi virus HIV/AIDS tersebut, namun kami masih belum menemukan secara fakta,”ujarnya.
Dibeberkannya, awalnya jumlah ODHA di PPU hanya mencapai 42, namun, kemudian pada rentang bulan September hingga Oktober ini ditemukan kembali sebanyak enam penderita baru, sehingga jumlahnya meningkat menjadi 48 penderita.
“Kami telah mendapatkan informasi dari RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan di September kemarin, bahwa ada lima warga PPU yang positif HIV setelah dilakukan pemeriksaan VCT. Kemudian di Oktober ditemukan kembali satu orang penderita atas informasi RSUD PPU,”katanya.
Diterangkannya, dalam rangka mencegah penyebaran virus HIV/AIDS dan memberikan perawatan kepada ODHA di PPU ini, Dinkes PPU di tahun 2017 melakukan upaya pembangunan klinik Voluntary Counseling Test (VCT) pada empat kecamatan se PPU yakni di Kecamatan Penajam, Waru, Babulu hingga Kecamatan Sepaku. Ditempatkan di setiap puskemas satelit kecamatan. Sebetulnya Dinkes bekerjasama dengan Puskesmas se PPU telah melaksanakan program pencegahan penyebaran virus tersebut berupa program screening bagi ibu hamil dan anak sebelum dilakukan pemeriksaan medis lainnya, dilakukan selain melakukan tindakan pecegahan juga sebagai bentuk merawat warga yang beresiko penyakit itu.
“Kami akui saat ini SDM tenaga medis yang memiliki kemampuan untuk melakukan screening HIV/AIDS jumlahnya masih terbatas, karena tidak semua tenaga medis dapat mengikuti pelatihan penanganan HIV/AIDS yang dilaksanakan oleh Dinkes Provinsi Kaltim tersebut, tetapi mudah – mudah tahun 2017 depan jumlah SDM yang mengikuti pelatihan bisa ditambah,”harapnya.(Red/Ivan)