ADVERTORIAL - PARLEMENTARIABorneoHEADLINEKaltim

Dispora Kaltim Lakukan Pemusnahan Arsip Berusia Enam Tahun

SAMARINDA (NK) – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil melakukan pemusnahan arsip tahun 2005 hingga 2011. Arsip yang berusia 6 tahun tersebut secara resmi dimusnahkan melalui mesin pencacah setelah melalui verifikasi (Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk disetujui. Seremonial pemusnahan arsip itu dilaksanakan di Aula Eks Kantor Dispora Kaltim di kompleks Gor Kadrie Oening Sempaja, pada Selasa, (5/11/2024).

Tidak hanya memusnahkan 4.479 berkas saja, sebanyak 142 arsip statis milik Dispora Kaltim juga diserahkan kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kaltim.

Untuk diketahui bahwa Dispora Kaltim telah melaksanakan pemusnahan arsip sejak dua tahun terakhir. Pada persiapan pemusnahan arsip kali ini, Tim Kearsipan Dispora telah mempersiapkannya sejak setahun sebelumnya.

Pemusnahan arsip turut disaksikan oleh Biro Hukum Setda Provinsi Kaltim dan dihadiri perwakilan arsiparis DPK Kaltim dan tim arsip Dispora Kaltim.

“Semakin banyak kegiatan semakin banyak arsip yang dikelola. Kita harus siapkan Depo Arsip yang luas dan penanganan khusus sehingga mengurangi ruang penyimpanan di Depo Arsip,” ujar Sri Wartini selaku Plh Kadispora Kaltim.

Lebih lanjut, Ia mengatakan setelah arsip dispora tertata rapi, tindak lanjutnya adalah menyerahkan kepada DPK Kaltim.

Dalam hal ini diterima oleh Plt. Kepala DPK Kaltim, Anita Natalia Krisnawati. Ia menyuarakan slogan DPK Kaltim yang berbunyi “Arsip Menyelamatkan Bangsa”. Slogan itu merupakan kata-kata yang kuat dalam mengingat peran arsip.

Anita mengatakan bahwa Arsip merupakan instrumen pendukung dasar hukum tertinggi apabila sewaktu-waktu terjadi pemeriksaan, pengawasan dan evaluasi pada OPD.

“DPK Kaltim terus menjemput bola kepada masing-masing OPD dalam mengimbau pengelolaan arsip serta melakukan pendampingan. Dispora Kaltim menerima bola kami dengan baik untuk menata arsip sesuai dengan standar pengelolaan,” ujar Anita.

Anita kembali mengingatkan bahwa arsip tidak bisa dianggap sebelah mata dalam pengelolaannya oleh OPD.

“Membangun kesadaran taat arsip merupakan transformasi yang baik untuk mencatat track record atau perjalanan suatu OPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya didukung dengan bukti adminstrasi yakni arsip,” pungkasnya. (NK/ADV)