Gelar Ritual Adat, LAP PPU Berharap Pemindahan IKN Berjalan Lancar
PENAJAM (NK) – Tokoh adat Paser merupakan suku asli Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang tergabung dalam Lembaga Adat Paser (LAP) mengharapkan agar pelaksanaan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) berjalan lancar, hal ini menjadi alasanya digelarnya ritual adat Tambak Pulut dan Tepung Tawar.
Demikian dikatakan, Ketua LAP PPU, Musa kepada sejumlah awak media disela – sela ritual adat di depan kantor Bupati PPU, Jalan Provinsi Km 9 Nipah – Nipah, Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (28/8/2019).
Ia menuturkan, sebagai bentuk rasa syukur atas keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menetapkan wilayah di Kaltim menjadi lokasi pemindahan IKN, maka Pemkab PPU bersama masyarakat adat Paser menggelar ritual adat ini.
Ia menjelaskan, ritual adat berupa doa – doa yang disampaikan kepada para pejuang negara ini, para leluhur dengan manyajikan makan berupa ketan kuning, ayam kampung masak, beras kuning.
“Ritual adat sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas penetapan Kabupaten PPU sebagai lokasi IKN. Kami berharap pemindahan ibu kota berjalan lancar dan masyarakat PPU diberikan keselamatan,”katanya.
Jadi, terangnya, ritual ini sebagai rasa syukur agar pemimpin dan masyarakat PPU selama pemindahan IKN diberikan kesehatan dan keselamatan dari Allah SWT.
Pada kesempatan itu, Musa mengatakan, dirinya atas nama masyarakat adat Paser di PPU mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI, Joko Widodo atau pemerintah pusat karena telah menetapkan PPU sebagai lokasi pemindahan IKN.
Ia menambahkan, ritual adat ini juga meminta keselamatan bagi leluhur dan pejuang yang sudah berjuang melawan penjajah.
Tepung tawar ini, menurutnya, sebagai pendingin dan juga dimaksudkan agar dijauhkan dari segala bala dan kendala.
“Di PPU terdiri atas banyak suku dan suku asli dari suku Paser. Jadi, kami menerima kehadiran saudara-saudara kami dari luar. Hanya saja, adat istiadat kami kalau ada acara kita terapkan seperti ini, ” tuturnya.
Dalam prosesi ritual adat tersebut dilakukan penaburan beras ketan kuning dan tepung tawar kepada Bupati PPU, Abdul Gafur Mas’ud (AGM) di bagian tangan dan kening. Selain itu, anggota DPRD PPU Fraksi Demokrat, Muhammad Bijak Ilhamdani dan tokoh adat Paser juga ditaburi beras ketan kuning dan tepung tawar.
Pada kesempatan itu Bupati PPU, AGM mengatakan ritual adat dilakukan pemuka adat Paser sebagai bentuk rasa syukur atas pemindahan IKN dimana PPU dan Kukar menjadi lokasinya.
“Alhamdulillah tokoh adat menyambut dengan syukur kita pada Allah SWT ini adalah sebuah takdir,” katanya.
Menurutnya, sejak dulu memang ada keinginan dari para pemuka adat agar di masa depan wilayah PPU dapat menjadi ibu kota negara dan Alhamdulillah ini menjadi kenyataan.
Alhamdulillah menjadi kenyataan apa yang menjadi harapan dari ayahanda dan ibunda kita tentang harapan masa depan PPU,”pungkasnya. (nav/nk)