ADVERTORIAL - PARLEMENTARIABorneoDiskominfo PPU - Pemkab PPUHEADLINEKaltimPPU

Gus Miftah Hadir Dalam Peringatan Maulid Nabi SAW di PPU

PENAJAM (NK) – “Tunjukkan pada seluruh ummat bahwa islam adalah agama rahmatan lil alamin. Islam harus mampu menghilangkan hal yang buruk menjadi baik, dan yang paling penting adalah kita mendapatkan satu makna dan hikmah dari peringatan maulid Nabi Besar Muhammad SAW,” ungkap Asisten Pemerintahan dan Kesra, Sekretariat Daaerah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Sodikin.

Sodikin mengungkapkan hal tersebut saat mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Bupati PPU pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung di Masjid Al Falah Petung, Kamis (20/10/2022) malam.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW difasilitasi Pemerintah Daerah melalui Bagian Kesra ini mengundang penceramah K H Gus Miftah Maulana Habiburrahman dari Yogyakarta atau Gus Miftah . Dan dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten PPU beserta masyarakat muslim lainnya.

Gus Miftah dalam ceramahnya menyampaikan sejumlah pesan dari ajaran Nabi SAW, antara lain Ia mengatakan bahwa segala kemampuan yang dimiliki manusia adalah bersumber dari kemampuan Allah SWT, disinilah makna la haula wala kuwwata illa billah berlaku pada hambanya. Maka Nabi menganjurkan agar lafaz ini dibaca sebanyak 100 kali pada sesudah waktu ashar sebelum matahari tenggelam, barang siapa yang mengamalkannya niscaya ia diberi kekuatan oleh Allah SWT kemampuan dan kekuatan dalam mengahadapi segala persolan dalam hidupnya.

“Tak ada kesulitan bagi Allah bila Allah ingin mengangkat derajat atau menghinakan seseorang, dan jikalau Allah mau dan berkehendak terhadap sesuatu maka hamba tak dapat menolaknya karena kemauan Allah adalah sangat dahsyat,” terangnya.

Maka melalui peringat Maulid Nabi ini beliau mengajarkan kepada umat manusia agar menatap masa depan akan kemajuan Islam dengan optimis, bila menemui hal keburukan di tengah masyarakat maka nabi menganjurkan agar memberikan solusi terbaiknya.

“Konsep yang diajarkan Rasulullah adalah laksana menyalakan lampu di tempat yang gelap dan menyapu kotoran sampah di tempat yang kotor,” terangnya.

Ia menambahkan, bila ada manusia yang kepingin dimuliakan orang maka dia terlebih dahulu memuliakan kepada Nabi SAW. Dengan demikian maka orang akan memuliakannya juga, barang siapa memuliakan Nabi SAW maka balasannya tak lain adalah surga.

“Hendaknya beragama adalah menjadi solusi setiap problem yang dihadapi, makna terdalam beragama adalah mampu menghilangkan keburukan menjadi kebaikan, serta masuklah kepada Islam melalui pintu yang ramah tamah, yang penuh kasih sayang yang rahmatan lil alamin. Aplikasikanlah islam dengan cinta dan rahmatan lil alamin serta tunjuk kan bahwa Islam itu adalah agama yang mudah dan menyenangkan,” tutup Miftah (Humas/Advertorial/NK2)