HEADLINE

Keberhasilan Pembangunan Daerah Tergantung Kualitas SDM

Yusran : Peningkatan Kualitas SDM Merupakan Cerminan Keberhasilan Pembangunan Daerah

PENAJAM(NK)- Program selama dua periode pemeritahan Bupati Penajam Paser Utara (PPU) H. Yusran Aspar merupakan cerminan dalam tindakan guna menunjukkan kepeduliannya terhadap kegiatan. Namun, kadangkala masyarakat menilai program tersebut hanya retorika dan sebatas wacana. Selasa, (22/11/2016)

Bupati PPU, Yusran Aspar mengatakan, terkait swasembada pangan, menurutnya mainset saat ini tertuju pada rencana pembangunan Bendungan Telake yang hingga saat ini belum kunjung dibangun, padahal kata kuncinya membangun Bendungan Telake tersebut adalah menuju swasembada pangan. Akan tetapi dijelaskan Yusran, program tersebut merupakan kewenangan Provinsi, sehingga pendanaanya harus dari Provinsi. Jadi jika  Gumernur Kaltim berbicara soal swasembada pangan maka kuncinya kata Yusran harus bendungan Sungai Telake.

Kalau kita ingin meningkatkan kualitas SDM ya harus tercermin seperti itu walaupun sedikit yang penting sesuai dengan kemampuan kita, tetapi kita harus konsisten, itu yang paling penting, kemudia ini merupakan sekedar informasi saja, kita punya kandang sapi di Trunen Kecamatan Sepaku cukup besar cukup bagus barang kali terbaik di Indonesia bagian Timur kurang lebih Tapos,”ungkapnya.

Lanjut Yusran, dilokasi tersebut akan dibangun pemukiman, nama proyeknya yaitu Peroyek Penataan Lingkungan Pemukiman Masyarakat Miskin Pedesaan (P2LP-MP), sehingga masyarakat miskin yang ada di PPU dapat dimukimkan disana dengan dibangunkan rumah. Sebenarnya menurut Yusran, pada tahun 2016 ini sudah ada anggarannya, pasalnya program tersebut terinspirasi ketika dirinya masih menjadi  Camat di Batu Kajang Kabupaten Paser, ia memindahkan peladang berpindah yang ada di Sungai Terik itu merupakan buah tangannya.

“Jadi kalau ke Batu Kajang ada Real des sebelah kiri itu merupakan buah tangan kita, sekarang sudah jadi kota, pada waktu program yang sama dilakukan di Bulungan namun gagal Pejabat PMD nya gantung diri kenyataannya saya berhasil tidak terlalu saklek mengikuti aturan dan saya selalu membanatah, misalnya membuka hutan tidak harus gotong royong membangun jalan juga harus begitu karena memang seperti itu, kalau bangdes untuk menggarap lahan harus beli cangkul kalau saya bulldozer, tidak mau saya harus selalu ada porsi gotongroyong,”ucapnya.

Selain itu, Yusran juga sedang berencana menggarap kandang sapi yang ada di Trunen Kecamatan Sepaku. Menurutnya, banyak yang bisa diolah dari kandang sapi Trunen tersebut, diantaranya kotoran sapinya jadi biogas untuk penerangan, lalu pengolahan air minumnya dilolah seperti yang kita lakukan di Babulu Laut dengan sistem RO langsung bisa diminum tidak usah mengunakan jaringan pemipaan, masyarakat mengambil kesitu, tehnik pengolahannya persis seperti PDAM, ada pula pengisian bahan bakar minyak, artinya kalau kita kehabisan bahan bakar minyak kita langsung mampir.

Sistem itu sama dengan ketika kita kehabisan air minum langsung saja mampir disitu untuk mengisi dan ini gratis, demikian pula litrik diberikan gratis, air minum gratis, rumah gratis, beras raskin gratis, pendidikan gratis, kesehatan gratis, nah ini barangkali yang dimaksud dengan negeri baldhatun thoyyibatun warabbun ghafur

“Di Trunen ada kandang sapi yang bagus dan dirinya berencana akan membangun pemukiman masyarakat miskin disana, kita kumpulkan sapi-sapi warga masukkan keisitu, disana ada pengusaha yang ingin menanam serbung dan tebu kemudian membangun pabrik Biotanol kecil-kecilan 1000 liter perhari kemudian masyrakat miskin kita berdayakan disitu sambil berkebun, ada pula yang kita pekerjakan di pabrik biotanol kemudian merka menggaduh sapi-sapi yang kita tarik dari masyarakat sekitar,” tambahnya.(humas8/NK/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.