Keterlibatan Kaum Hawa Jalankan Pemerintahan Tak Bisa Diabaikan
Cium kasih saya Bupati PPU AGM kepada istrinya saat peringatan hari ibu yang digelar di PPU
PENAJAM (NK) – Keterlibatan kaum hawa atau perempuan dalam menjalankan roda pemerintahan tidak bisa diabaikan, akan tetapi harus ditingkatkan dengan menyertakan kesetaraan dengan kaum laki-laki, harus tercermin partisipasinya dalam mengisi pembangunan diberbagai bidang, hal ini diungkap Bupati Penajam Paser Utara (PPU), H Abdul Gafur Mas’ud (AGM) pada peringatan Hari ibu di aula kantor bupati, Kamis (20/12/2018).
Disadari atau tidak kaum perempuan telah berperan bahu membahu membantu kaum laki-laki dalam segala hal, berbagai potensi bahkan kemampuan dan keterampilan serta semangat dari kaum perempuan dikerahkan oleh kaum perempuan demi mencapai kesejahteraan rakyat dan warga kabupaten PPU,”ungkap AGM.
Dikatakannya, kesetaraan perempuan dengan laki-laki akan lebih mudah tercapai apabila kaum perempuan aktif mengambil peran dalam setiap kesempatan, namun demikian bukan semata –mata mengutamakan kewajiban tetapi harus dilakukan dengan melalui proses panjang yang dilandasi nilai-nilai luhur bangsa sebagaimana yang tertuang dalam Pacansila dan Undang-undang Dasar 1945, nilai-nilai tersebut harus menjadi inti sari dalam kesetaraan itu sendiri, sehingga nilai-nilai yang tidak sesuai dengan norma kehidupan bangsa Indonesia dapat dihindari.
Menurut AGM, Hari Ibu diperingati setiap tahun bukan hanya untuk menghargai jasa-jasa para kaum perempuan saja sebagai seorang ibu namun secara menyeluruh, termasuk didalamnya sebagai pendidik bagi generasi calon penerus bangsa, oleh karena itu AGM mengajak agar momentum Peringatan Hari Ibu ke 90, tahun 2018 ini sebagai momentum untuk melakukan refleksi, bukan saja terhadap kaum perempuan tetapi juga terhadap kaum laki-laki untuk mewujudkan warga Indonesia yang maju, bermartabat, sehat dan sejahtera.
Peringatan hari Ibu tambah dia, merupakan upaya untuk mengingat perjuangan kaum perempuan Indonesia bersama kaum laki-laki, dalam mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia dan merupakan tonggak strategis kaum perempuan Indonesia untuk mengukur sejauh mana kedudukan dan tanggungjawab perempuan dan laki-laki dalam memanfaatkan hasil pembangunan melalui peran aktifnya sebagai agen pembangunan khususnya dalam keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya sendiri.
“Di era reformasi saat ini dimana penyertaan kaum perempuan bersama kaum laki-laki semakin kuat, maka saya ingin mengajak kaum perempuan untuk terus menanamkan dan menerapkan nilai-nilai karakter bangsa secara sungguh-sungguh, dengan demikian maka karakter bangsa akan menjadi pondasi yang kuat dalam membangun bangasa Indonesia secara umum dan khususnya dijadikan landasan dalam pembanguanan masyarakat yang sehat dan sejahtera,”pungkas AGM. (humas8/nav/nk)