Ketua DPP PKBSK Kunjungi Korban Bencana Sosial di Penajam
Thresia : Kami Datang Untuk Berikan Spirit Bagi Korban
PENAJAM (NK) – Ketua Umum DPP Perkumpulan Keluarga Besar Suku Kalimantan (PKBSK) K Thresia Hosanna SH MH, didamping Sekretaris DPP PKBSK, Rudiansyah SPd, Bendahara Umum DPP PKBSK, Frades Xinda Deisy ST STn MDir, Minggu (20/10/2019), mengunjungi korban bencana sosial di lokasi penampungan Mess PKK Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Kunjungan Ketua DPP PKBSK tersebut dalam rangka memberikan spirit bagi korban kebakaran dampak dari bencana social yang terjadi pada Rabu (16/10/2019) kemarin di Penajam, juga didampingi, Ketua DPC PKBSK PPU, Joni, Wakil Ketua Pendi SPd, Sekretaris Arifuddin, Penasihat Badrun, Dahrul.
Usai melakukan kunjungan, Thersia kepada awak media meminta agar masyarakat terus menjaga persatuan dan kedamaian. Jangan mudah terprovokasi dan jangan mudah percaya dengan berita -berita bohong atau hoax menyesatkan.
“Kunci hidup damai itu di antaranya adalah dengan menganut prinsip dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Kami datang memberikan spirit dan motivasi dengan mengunjungi mereka yang tinggal di penampungan,”ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, kedatangan mereka juga dapat dijadikan penyejuk bagi para korban kebakaran, kedatangannya mendapat sambutan baik, akrab, familiar. Bahkan, ada beberapa ibu-ibu yang menangis haru, dan terlihat lega.
“Saya menghimbau sebagai sesama suku asli Kalimantan dan sebagai Ketua Umum PKBSK agar masyarakat tetap menjaga persatuan, karena damai itu indah,”katanya.
Ditambahkannya, selain untuk mengunjungi korban bencana social tersebut, pihaknya juga menggelar diskusi dengan pengurus organisasi tingkat cabang, guna membahas kesiapan masyarakat suku asli Kalimantan atas ditetapkannya PPU sebagai Ibu Kota Negara.
“Jangan sampai karena ketidaksiapan pemindahan IKN ke PPU tersebut sumber daya manusia masyarakat lokal malah tersisih dan hanya jadi penonton. Hasil diskusi ini kelak dijadikan sebagai konsep seminar yang saat ini direncanakan oleh PKBSK diharapkan merupakan gagasan konstruktif sebagai bahan masukan ke pemerintah,”pungkasnya.(nav/nk)