HEADLINE

Kurang Perhatian, Sepaku Berencana Ingin Menjadi DOB

Sariman (tengah) saat mendeglarasikan di depan awak media

PENAJAM(NK)- Kecamatan Sepaku, adalah salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang juga sebagai Kecamatan terjauh dan terisolir di PPU dengan jarak tempuh sekitar 130 kilometer dari pusat pemerintahan yang terletak di Kecamatan Penajam. Hal tersebut membuat warga Kecamatan Sepaku merasa kurangnya perhatian dari Pemerintah. Jumat, (09/12/2016).

Pasalnya, sejak 14 tahun PPU berdiri hingga saat ini, masyarakat Kecamatan Sepaku merasa termajinalkan, lantaran sulitnya akses penghubung pelayanan, yang membuat masyarakat Kecamatan Sepaku tidak dapat merasakan pelayanan yang maksimal.

Melihat problema tersebut, Anggota DPRD Dapil Sepaku, Sariman mengatakan, dirinya bersama tokoh masyarakat Kecamatan Sepaku berencana untuk membentuk Daerah Otonomi Baru (DOB) yang akan meliputi Kecamatan Sepaku, sebagian Kutai Kartanegara dan sebagian Kotamadya Balikpapan.

Rencana membuat daerah otonomi baru ini, sudah menjadi perbincangan kami sebagai warga Kecamatan Sepaku sejak dua tahun yang lalu, kami merasa sangat sulit untuk mengakses pusat pelayanan yang harus kami jangkau di Kecamatan Penajam, kami ingin mendekatkan akses pelayanan dan memudahkan masyarakat, oleh karena itu, dengan rencana ini kami mengambil langkah pembentukann daerah otonomi baru,”ujarnya.

Politisi yang juga transmigran pertama yang ada di Kecamatan Sepaku juga menuturkan, ia merasa memiliki tanggung jawab besar untuk mensejahterakan warga yang ada di Kecamatan Sepaku, dan membuat bagaimana caranya Sepaku menjadi lebih baik lagi.

Disisi lain juga, dirinya melihat bergabungnya Kecamatan Sepaku di Kabupaten PPU selama 14 tahun belakangan ini, pembangunan masih dirasa timpang, fasilitas infrastruktur dan kebutuhan lainnya seperti listrik dan air bersih juga sangat tidak tercukupi.

“Kecamatan Sepaku daerah potensial, tapi pemerintah sangat kurang perhatian, menyebabkan Kecamatan sepaku menjadi daerah yang tertinggal dari sisi pembangunan, akses penghubung antar desa tidak layak, listrik belum semua daerah terpenuhi, dan parahnya lagi, masih ada 15 Desa di Kecamatan Sepaku yang kesulitan akan air bersih, itu sudah bukti nyata, bahwa pemerintah sangat menganak tirikan Kecamatan Sepaku,”keluhnya.

“Saya menyayangkan, dengan Kabupaten PPU yang juga sebagai daerah  otonomi baru, seyogyanya memprioritaskan pemerataan pembangunan dan pendekatan pelayanan terhadap masyarakat, karena posisi Pemerintah sebagai pelayan masyarakat, itulah sebabnya kami masyarakat Kecamatan Sepaku menyatukan sikap untuk menjadikan Sepaku sebagai daerah otonomi baru,”lanjutnya.

“Kalau mau tau bagaimana hidup di Kecamatan Sepaku, coba aja Bupati dan Wakil Bupati beserta Pimpinan lainnya tinggal di Kecamatan Sepaku, untuk merasakan bagaimana rasanya kehidupan disana,” beber Sariman.

Diakuinya, DPRD Dapil Kecamatan Sepaku beserta Tokoh Masyarakat Kecamatan Sepaku akan membuat kerjasama untuk mengkaji penjajakan terkait rencana daerah otonomi baru, dan langkah terdekat yang akan dilakukan adalah mengumpulkan tokoh masyarakat yang ada di Kecamatan Sepaku, guna membahas rencana terkait Daerah otonomi baru ini dan membuat surat pernyataan sikap, bahwa sepaku siap bergabung dengan Kecamatan didaerah kukar dan balikpapan yang terdekat, guna membuat daerah otonomi baru.

Sariman mengatakan, dilihat dari peta wilayah, Kecamatan sepaku, berbatasan langsung dengan Kutai Kartanegara (Kukar) dan Kotamadya Balikpapan, Desa Semoi 2 yang masuk dalam Kecamatan Sepaku berbatasan langsung dengan Kukar, dan Desa mentawir juga berbatasan langsung dengan Kotamadya Balikpapan.

“kami berharap yang ada di daerah Kukar khususnya Samboja bisa menyambut seruan kami untuk bergabung membuat sebuah daerah otonomi baru. Dan juga bila memungkinkan, sebagian wilayah Balikpapan juga akan kami coba untuk koordinasikan, yang bersinggungan langsung dengan mentawir yang masih berupa pedesaan,”tambahnya.

Sariman menyatakan, akan membangun hubungan dengan pihak yang ada di Samboja maupun wilayah Balikpapan untuk menindak lanjuti terkait Daerah Otonomi Baru, khususnya juga anggota DPRD Kukar Dapil Samboja dan sekitarnya dan juga dengan DPRD Balikpapan.

“Pembentukan daerah otonomi baru ini saya rasa sangat masuk akal, mendengar Kukar juga ada  wacana membentuk Kutai Pesisir, saya merasa tidak ada yang salah jika Kecamatan Sepaku bergabung, karena perbatasan Kukar juga bersinggungan langsung dengan Desa Semoi 2 yang masuk dalam Kecamatan Sepaku dan Desa mentawir juga bersinggungan langsung dengan Kotamadya Balikpapan, oleh karena itu, rencana Daerah Otonomi Baru ini harus dipertimbangkan serius,”serunya.

Disisi akses jalan penghubung, dirinya merasa sangat mendukung, karena Kecamatan Sepaku memiliki Jembatan yang ada di Pulau Balang sebagai penghubung antara PPU dan Balikpapan, dan dirinya melihat hal tersebut akan sangat membantu sebagai akses pelayanan nantinya.

Sariman menambahkan, tidak adilnya pembangunan di PPU selama ini, yang hanya memprioritaskan pembangunan wajah ibu kota saja, membuat masyarakat Kecamatan Sepaku, menyerukan keinginan untuk menjadi daerah otonomi baru, masyarakat ingin Kecamatan Sepaku mendapat perhatian yang sama, dan minimnya anggaran untuk wilayah Pembangunan di Kecamatan Sepaku juga menjadi faktor sariman merasa bahwa sepaku seperti tidak di anggap.(mede/red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.