BorneoHEADLINE

Mensos Risma : Stop Pemasungan

PALANGKARAYA (NK) – Menteri Sosial Tri Rismaharini saat menyampaikan sambutan secara webinar yang dipusatkan di Sentra Pengudi Luhur Bekasi menyampaikan momentum Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) mengatakan stop Pemasungan saudara-saudara kita yang menyandang disabilitas mental.

“Saat pertemuan di Jenewa saya di kasih informasi bahwa di Indonesia masih banyak disabilitas mental di pasung. Sepulang dari pertemuan itu saya diskusi dengan sebagai pihak, dan kita bertekad akan membebaskan penyandang disabilitas mental dari pasungan,” ucap Tri Rismaharini, Kamis, 6 Oktober 2022

Diungkapkan, menteri yang mantan walikota Surabaya selama tahun 2021 lalu sebanyak 4.000 lebih penyandang disabilitas mental telah kita lepaskan dari pasungan. Dan dalam dua hari ini dalam rangka HKJS tahun ini sudah lebih dari 52 pasung dilepaskan.

Tri Rismaharini mengatakan selama menjadi Wali kota Surabaya punya panti yang mengurusi lebih dari 3000 klain penyandang disabilitas mental dan alhamdulillah dari mereka sebagian bisa sembuh, dan bisa hidup mandiri hingga bisa berjualan.

“Ada satu klain yang sudah sehat dan sudah bisa berusaha bahkan punya tabungan hingga 60 juta. Tetapi pada saat kami kembalikan ke keluarga justru di tolak, tapi tabungannya malah di ambil keluarganya,” ungkap Risma yang tidak menyebutkan asal Kota klain yang telah sembuh.

HKJS yang juga dilakukan dialog lewat webinar dengan berbagai Sentra di Indonesia yang berjumlah sebanyak 31 Sentra antar lain menyapa Sentra Budi Luhur Banjarbaru yang mengikuti webinar di panti rehabilitasi Joint Adulam Ministry (JAM) jalan Palangkaraya-Sampit km 18,5 dihadiri Badriyah kepala Sentra Budi Luhur Banjarbaru, dr. Theodorus Sapta Atmadja, MM
Ketua Pembina Yayasan Panengan Asie Palangka Raya (PAPR), pengelola Panti Rehabilitasi Panti Rehabilitasi Gangguan Jiwa Joint Adulam Ministry (JAM), yang juga mantan Direktur RSJ Kalawa Atei Palangkaraya, beserta 25 klain yang saat ini menghuni Panti JAM.

Dalam kesempatan webinar tersebut juga berlangsung pembebasan pasung yang dilaksanakan Sentra Budi Perkasa Palembang. “Cepat di bawa ke dokter,” kata Risma melalui webinar.

Sementara untuk wilayah Sentra Budi Luhur Banjarbaru pembebasan pasung telah dilakukan sebanyak dua penyandang disabilitas mental dari Kabupaten Kapuas, pada hari Rabu, 5 Oktober 2022.

PENYERAHAN BANTUAN
Sentra Budi Luhur Banjarbaru dalam rangka HKJS menyerahkan bantuan berupa kambing 4 ekor, 3 perempuan dan satu lelaki, yang diserahkan Badriyah kepada Maya Ketua Yayasan PAPR sebagai pengelolaan Panti Rehabilitasi Panti Rehabilitasi Gangguan Jiwa Joint Adulam Ministry (JAM).

Selain itu juga menteri sosial menyerahkan bantuan secara nasional yang diterima masing-masing oleh penerima manfaat, diantaranya Panti rehabilitasi joint Adulam ministry Palangkaraya yang menerima bantuan senilai Rp52.000.000, – berupa barang dagangan sembako.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Sentra Budi Luhur Banjarbaru juga berkenan memborong hasil produk olahan klain Panti JAM, berupa produk makanan ringan bajenta makanan tradisional kembang goyang, keripik pisang, rempeyek, semprong, keripik singkong, yang semua dana hasil penjualannya diserahkan untuk donasi Panti Rehabilitasi JAM.

Pembina Yayasan Panengan Asie Palangka Raya (PAPR), pengelola Panti Rehabilitasi Panti Rehabilitasi Gangguan Jiwa Joint Adulam Ministry (JAM) mengungkapkan sangat berterima kasih kepada Sentra Budi Luhur Banjarbaru yang memberikan perhatian kepada JAM.

“Panti ini kami ambil alih karena pada saat itu ada klain yang selesai perawatan di RSJ Kalawa Atei mau dikemanakan. Akhirnya kami bertekat mengelola Panti ini untuk membantu mereka penyandang disabilitas mental agar bisa mandiri, berwiraswasta, dan terpenting bisa diterima di keluarga dan masyarakat,” ungkap dr Theo.(Mun/NK)