ADVERTORIAL - PARLEMENTARIAHEADLINEPPU

Optimalkan Fungsi, PMI PPU Persiapkan Kelembangaan


Hamdam : Kita Konsolidasikan Kepengurusan Hingga Kecamatan

PENAJAM (NK) – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) saat ini sedang mempersiapkan kelembagaan guna mengoptimalkan fungsinya dalam melaksanakan misi kemanusian. Demikian dikatakan, Wabup yang juga Ketua PMI PPU , H. Hamdam, kepada newskaltim.com, Rabu (14/8/2019).

“PMI ini keberadaannya adalah membawa misi kemanusian membantu masyarakat. Tentu sangat diharapkan perannya, oleh karena saya selaku ketua PMI PPU harus mempersiapkan sebaik mungkin dengan dimulai persiapan kelembagaannya,”ujarnya.

Ir. H. Hamdam

Dibeberkannya, saat ini pihaknya sedang mengkonsolidasikan kepengurusan dari tingkat Kabupaten hingga Kecamatan. Secara simultan pihaknya juga merekrut relawan – relawan.

Diakuinya, diawal kepengurusannya PMI terkendala dengan dukungan anggaran karena APBD murni tahun 2019 tidak dapat anggaran sama sekali untuk menunjang kegiatan PMI PPU, harapannya di APBD perubahan kali ini pihaknya mendapatkan dukungan anggaran, sehingga rencana PMI kedepan untuk melatih relawan khususnya mereka yang diterjunkan ketika terjadi bencana dapat terlaksana.

“Relawan yang diterjunkan untuk melakukan misi kemanusiaan saat terjadi bencana harus memiliki skill serta kemampuan dan itu sudah menjadi persyaratan yang cukup ketat dibuktikan legaslitas berupa sertifikat. Kami ingin melatih para relawan dan memiliki lisensi,”ujarnya.

Dibeberkannya, rencana pelatihan bagi relawan tersebut di Oktober dan pihaknya juga telah melakukan komunikasi dengan PMI Provinsi Kaltim. Mudah – mudahan bisa sebanyak – banyaknya relawan diikut sertakan sesuai dengan kemampuan keuangan PMI PPU.

Selain itu, dalam waktu dekat ini kami akan membenahi Markas PMI termasuk personel dan seluruh kepengurusannya sehingga keberadaan PMI betul betul bisa dirasakan masyarakat,”tegasnya.

Diakuinya, dalam perubahan APBD ini PMI memang mendapatkan dukungan anggaran namun nilainya tidak besar. Anggaran itu diperuntuk untuk konsolidasi dan melaksanakan kegiatan – kegiatan ke PMI an

Ditambahkannya, pihaknya juga akan menyiapkan tenaga teknis khusus untuk mengelola donor darah yang ada di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI, karena agar bisa melakukan petugas UTD itu ada persyaratan yang cukup ketat dan harus memiliki sertifikat minimal Diploma I tetapi paling bagus setara Diploma III.

“Oleh karena itu, kedepan kita berupaya untuk mengirim para relawan yang memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan UTD tersebut guna mendapatkan legalitas. Saat ini petugas UTD yang kami miliki berjumlah sekitar empat orang namun baru lulusan Diploma I bersertifikat,”tuturnya.

Kedepan, jelas Hamdam, jika UTD di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Aji Putri Botung, PPU sudah diresmikan pengoperasinya dan insya Allah dalam waktu dekat ini, maka petugas UTD PMI akan diperbantukan di sana membantu tim UTD RSUD itu.

“Ideal petugas UTD itu jumlah sebanyak – banyak lebih bagus tetapi tergantung dengan persarana yang kita miliki. Kalau di UTD RSUD kafasitas pelayanan donor darah hanya tiga maka saya pikir dengan jumlah saat ini sudah cukup,”urainya.

Menurutnya, kedepan UTD tersebut harus dioptimalkan lagi karena tuntutan kebutuhan darah bagi pasien di PPU akan meningkat dan kewajiban pemerintah untuk mempersiapkan itu, kan sayang kalau masyarakat yang membutuhkan darah harus ke Balikpapan bisa dibayangkan berapa banyak pengeluaran biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat PPU.

“Kami akui peralatan UTD yang ada di PMI belum lengkap, sehingga kami mengalah karena RSUD memiliki peralatan cukup lengkap bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN jadi harus diadakan. Kedepan untuk tranfusi darah dikelola oleh PMI dan RSUD hanya bank darahnya saja dimana aturannya yang demikian,”pungkas Hamdam.(nav/nk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.