Pemkab PPU Gelar Seminar Promosi Generasi Emas
Jalannya seminar Promosi Penyiapan Generasi Emas Sesuai Kearifan Lokal yang digelar Dinas P3AP2KB PPU
Eli Kusnaeli : Pentingnya Peran Orang Tua dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak
PENAJAM (NK) – Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) menggelar Seminar Promosi Penyiapan Generasi Emas Sesuai Kearifan Lokal, Selasa (3/7/2018), kegiatan dihadiri Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Eli Kusnaeli, Kepala Dinas P3AP2KB PPU, Riviana Noor, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) PPU, dr Arnold Wayong.
Kegiatan yang dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten PPU, Drs H Tohar diikuti peserta berasal dari perwakilan 10 kampung KB juga dihadiri Nyimas Diane WS selaku nara sumber yang merupakan psikolog dengan materi bagaimana mencegah stunting melalui 1000 hari pertama kehidupan.
Eli Kusnaeli pada kesempatan itu mengatakan, generasi emas adalah upaya untuk menyiapkan Indonesia emas yang disapkan menjelang 100 tahun Indonesia merdeka, yaitu pada tahun 2045. Jadi pada dua puluh tujuh tahun mendatang diharapkan Indonesia akan memasuki Indonesia emas, dimana kesejahteraan tercapai dan diisi oleh generasi emas yang memiliki kekuatan dan kualitas yang cukup.
Dijelaskannya, generasi emas diciptakan melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi, tantangan untuk meningkatkan kualitas SDM adalah bagaimana kita meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi. Salah satu masalah gizi yang ditemukan di Indonesia saat ini adalah stunting yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis.
Oleh sebab itu, lanjutnya, pentingnya upaya promotif dan preventif dalam rangka perbaikan gizi untuk mengurangi stunting melalui upaya yang telah disepakati bersama, yaitu dengan mengoptimalkan 1.000 hari pertama kehidupan dengan pemenuhan gizi yang baik kepada ibu dan bayinya selama masa kehamilan hingga anak mencapai dua tahun.
Pada kesempatan sama Tohar menuturkan, untuk meningkatkan kualitas SDM dalam rangka mewujudkan generasi emas diperlukan upaya dari berbagai pihak terkait, termasuk bagaimana pemerintah memberikan pemahaman kepada orang tua agar menjadi orang tua yang hebat. Orang tua yang hebat adalah orang tua yang mampu membina dan mengasuh anak-anaknya menjadi anak yang berkualitas dan berkarakter. Oleh karena itulah peran kampung KB sangat penting untuk mempromosikan ini dalam rangka menuju Indonesia emas.
Sebuah tujuan dan upaya harus berimbang sebagai contoh kalau kita mau mewujudkan sekolah unggulan, pastinya harus diisi dengan siswa yang unggul juga. Begitupula dalam konteks pembangunan dan pembinaan kependudukan. Generasi emas yang akan kita bentuk dalam 27 tahun mendatang harus dibentuk sejak kemarin, sekurang-kurangnya hari ini,”ungkap Tohar.
Hal ini menurutnya, dimulai dari stakeholder yang memiliki keterkaitan fungsi baik secara langsung maupun tidak langsung. Orang tua sebagai stakeholder langsung memiliki peran utama dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Selain peran orang tua, tegasnya, sinergitas pemerintah dalam mewujudkan hal ini sangat dibutuhkan, karena pemerintah merupakan sistem yang besar, memiliki fungsi berbeda namun tidak dapat dipisahkan. Banyak sekali SKPD yang memiliki keterkaitan tugas pokok fungsi bermuara pada sasaran yang sama.
“Misalnya tugas pokok fungsi dinas P3AP2KB dengan Dinkes sangat beririsan. Isu yang terakhir ditangani adalah isu stunting. Dalam konteks kependudukan hal ini menjadi masalah, begitu pula untuk dinas kesehatan. Oleh karena itu sinergi program lintas sektor dalam bentuk kordinasi dan komunikasi sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini, karena memiliki muara yang sama yaitu masyarakat,”pungkas Tohar. (Humas09/Sisma/nav/nk)