Pemkot Batu Mengajak Masyarakat Memanfaatkan Lahan Kosong
BATU (NK) – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu sebagai upaya mewujudkan kemandirian pangan di Kota Batu mencanangkan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang dipusatkan di Jalan Lahor, Desa Pesanggrahan, Kota Batu, Jumat (31/03) pagi oleh Pj. Walikota Batu Aries Agung Paewai.
Program Pekarangan Pangan Lestari diwujudkan dengan mengoptimalkan pekarangan rumah atau lahan kosong, untuk pembudidayaan tanaman sesuai kebutuhan pangan keluarga, seperti cabai, terong, seledri hingga bawang prei.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Heru Yulianto, mengatakan, pemanfaatan pekarangan telah terbukti memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan ekonomi keluarga.
“Pekarangan Pangan Lestari ini terbukti memberikan banyak manfaat untuk kawasan permukiman. Selain membuat suasana asri dan nyaman, pekarangan pangan juga memberikan sumbangan pangan keluarga. Diharapkan ini bisa menjadi upaya untuk menekan inflasi,” Jelas Heru.
Dalam kesempatan itu Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan membagikan pupuk nabati dan 55 ribu bibit cabai, seledri, terong, andewi dan bawang prei kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) dan kelompok masyarakat.
Pj. Walikota Batu, Aries Agung Paewai, mengatakan, P2L menjadi upaya Pemerintah Kota Batu untuk meningkatkan produktifitas dan kemandirian masyarakat. “Melalui P2L ini, kita harapkan masyarakat semakin produktif. Jika pemerintah memberikan bantuan uang tunai, tidak akan ada habisnya,” ungkap Aries.
Pemerintah Kota Batu juga berkomitmen akan mendorong kemandirian pangan sebagai upaya untuk menekan inflasi dan meningkatkan perekonomian masyarakat. “Kalau ada lahan kosong yang belum dimanfaatkan, pemerintah siap membantu memberikan bantuan bibit. Tidak hanya bibitnya, kita juga akan berikan pupuknya. Kalau sudah panen, hasilnya bisa dikonsumsi pribadi dan sebagian bisa dijual,” tandas Aries.
Selain pemanfaatan pekarangan, masyarakat juga diarahkan untuk membudayakan pola konsumsi pangan, Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA). Termasuk kegiatan usaha pengolahan rumah tangga untuk menyediakan pangan yang lebih beragam.(BS)