Resmi Digelotorkan, Bupati Serahkan Sembako Perdana di Kelurahan Penajam
PENAJAM (NK) – Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Gafur Mas’ud (AGM), Jumat (10/4/2020), resmi menggelotorkan sembako gratis kepada warga dan perdana digelar di Kelurahan Penajam, Kecamatan Penajam.
Kegiatan yang dilaksanaka di kantor kelurahan Penajam tersebut disaksikan Ketua DPRD PPU, Jhon Kenedy, Wakil Bupati PPU, Hamdam, Dandim 0913/PPU, Letkol Inf Mahmud, Kapolres PPU, AKBP M. Dharma Nugraha, perwakilan masyarakat dan undangan lainnya.
Penyerahan bantuan paket sembako gratis kepada masyarakat Kabupaten PPU tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 dan perdana dilakukan untuk warga Kelurahan Penajam sebanyak 4.058 kepala keluarga (KK).
Pada kesempatan itu, AGM usai menyerahkan secara simbolis bantuan sembako kepada perwakilan warga mengatakan, sembako gratis ini sebagai salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan diterapkan pengetatan pengawasan masyarakat PPU.
“Seyogianya seluruh masyarakat PPU harus dilindungi saat merebaknya wabah corona ini, sehingga warga setelah diberi sembako gratis bisa berdiam diri dirumah masing- masing,” ujarnya.
Dituturkanya, untuk membeli 56.247 paket sembako tersebut Pemkab PPU mengeluarkan biaya dari APBD kurang lebih Rp20 milliaran dan telah melalui proses pembahasan serta mendapat persetujuan dari DPRD PPU, kelak sembako dibagikan kepada 56.247 KK di 54 Kelurahan dan Desa se Kabupaten PPU. Dimana tiap-tiap paket sembako tersebut terdiri dari 10 Kg Beras, Mie Instant dua Dos, Gula Pasir 2 Kg, Minyak Goreng 1 Liter dan Telur 1 Piring.
“COVID-19 ini masalah serius dan jika sembako ini sudah dibagi saya harapkan seluruh masyarakat agar di rumah aja. Bantuan ini diberikan kepada seluruh masyarakat PPU tidak memandang golongan kehidupannya,” tegasnya.
Ia menjelaskan, pembagian sembako gratis ini dilakukan secara bertahap dengan total pemerima 56 ribu lebih KK, Sehingga nantinya tim dari gugus tugas yang menangani masalah pembagian sembako tersebut.
Nanti, lanjutnya, sembako dipusatkan di setiap Kelurahan dan Desa, pembagiannya dilakukan oleh RT dibantu TNI/Polri dengan target paling lambat satu minggu semua sudah tersalurkan.
“Kami berharap masyarakat tidak perlu keluarhan rumah selama 14 hari kedepan, tidak berkumpul dan saling menjaga jarak agar COVID-19 ini bisa terputus. Jadi tunggu saja di rumah nanti paket sembako diantar oleh Ketua RTnya masing – masing,” tukasnya.
Selain itu, jelasnya, dalam minggu depan alat-alat yang telah dipesan oleh pihaknya tiba di PPU, salah satunya pembersih mobil yang sesuai dengan standar WHO akan ditempatkan di pelabuhan, termasuk bilik sterilisasi yang ada di Pelabuhan Speedboat dan Kelotok Penajam akan diganti dengan yang baru.
Sementara itu, lanjutnya, untuk pembelian alat pelindung diri (APD) bakal menggunakan APBD PPU dan sebelumnya pihaknya telah menyusun anggaran mana yang bisa digeser untuk pembelian APD dan beberapa biaya pendukung guna penanganan COVID-19 itu. Urusan penggunaan anggaran ini juga sudah dibicarakan dengan sejumlah menteri seperti Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan.
Untuk diketahui, tambah bupati, pihaknya juga berinisiasi seluruh anggaran perjalanan dinas dipangkas untuk tangani COVID-19. Nilainya kurang lebih Rp100 miliar guna mencukupi kebutuhan tiga bulan. Bisa dibayangkan, biaya sembako gratis saja menghabiskan Rp20 miliar lebih, belum lagi ongkos petugas di lapangan dan lain-lain. Oleh karena itu ia berharap masalah corona ini bisa berlalu selama satu bulan saja.
“Kami akui sangat banyak mengeluarkan anggaran, tapi ini adalah keputusan yang harus kami lakukan untuk masyarakat. Bahkan Pemkab PPU sudah menggratiskan semuanya dari BPJS Kesehatan sekarang air PDAM. Kami harap masyarakat sadar dan menaati aturan yang ada,” pungkasnya. (nav/nk)