EdukasiNasional

Seleksi Guru Akan Diperketat

JAKARTA (NK)  – Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Supriano, menjelaskan bahwa seleksi guru dan tenaga kependidikan cukup ketat dan dilaksanakan secara berjenjang. “Seleksinya dimulai dari tingkat kabupaten, provinsi, dan di tingkat nasional pun diuji lagi. Dan bisa kita lihat hasilnya juga merata, ada perwakilan dari tiap provinsi. Artinya kompetensi guru alhamdulillah cukup merata,” kata Supriano.

Ditambahkan, hasil yang didapat dari guru dan tenaga kependidikan terbaik ini akan didiskusikan kembali dan dijadikan model. “Nanti hasil-hasil mereka yang terbaik ini akan dibukukan, disebar, dan kita diseminasikan ke sekolah-sekolah lainnya sehingga bisa menjadi dokumentasi mengenai model-model pembelajaran yang dihasilkan teman-teman guru. Selain itu juga, hasilnya akan kami masukkan ke dalam laman Kemendikbud dan siapapun bisa mengaksesnya sehingga mempermudah teman-teman di daerah,” tuturnya belum lama ini.

Sebelumnya, Mendikbud, Muhadjir Effendy mengatakan keteladanan guru dan tenaga kependidikan (GTK) bagi murid dan lingkungannya merupakan kunci sukses dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, di tengah fokus pemerintah untuk membangun kualitas sumber daya manusia (SDM), langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan juga harus terus dipacu.

“Bila saudara tadi mendengarkan pidato Bapak Presiden pada Rapat Paripurna di DPR, beliau dengan jelas menegaskan bahwa ada beberapa poin yang berkaitan dengan program pendidikan untuk periode Kabinet Kerja II, yang salah satunya adalah pentingnya segera meningkatkan kualitas SDM kita agar memiliki keunggulan, baik kompetitif maupun komparatif ketika harus disandingkan dengan SDM dari negara lain. Tentunya kita tidak akan bisa menyiapkan SDM yang unggul tanpa membenahi sektor guru. Kalau kita bicara tentang SDM dalam konteks pendidikan maka yang pertama harus dibenahi adalah kualitas gurunya. Kita tidak mungkin melahirkan lulusan-lulusan dan generasi yang unggul tanpa ada sentuhan dari guru yang memiliki dedikasi dan kualifikasi yang juga unggul,” katanya

Dilanjutkan Mendikbud, permasalahan guru hingga kini masih banyak yang harus dibenahi dalam banyak sisi, tetapi apabila masalah guru bisa dituntaskan maka 50% permasalahan pendidikan sudah selesai.

“Mudah-mudahan pada periode Kabinet Kerja II di bawah pimpinan Bapak Presiden Jokowi, masalah guru betul-betul menjadi prioritas. Bila masalah guru ini tuntas maka kira-kira 50% masalah pendidikan ini sudah selesai, bahkan kalau menurut saya 70% masalah sudah selesai. Memang 90% masalah pendidikan itu terkait guru. Oleh karena itu, tidak mungkin kita melakukan penataan yang menyeluruh tanpa ada perubahan-perubahan dalam tata kelola guru. Dari sini saya sarankan kepada Bapak Dirjen siapapun yang nanti akan menjadi Mendikbud, tata kelola guru ke depannya harus betul-betul ditangani dengan sungguh-sungguh agar tuntas,” tambahnya. (nk/kemendikbud)