Tertimpa Pohon, Operator Chain Saw PT. BRT Meregang Nyawa
TENGGARONG (NK) – Kecelakaan kerja hingga meregang nyawa menimpa Martinus (40), karyawan operator chain saw milik PT. Belayan River Timber (BRT) akibat tertimpa pohon saat melakukan aktifitas kerja di petak 845 B Areal RKT Â milik PT. BRT Â Desa Tabang Lama, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim, Kamis (11/7/2019) sekira pukul 09.00 wita.
Korban adalah warga RT. 01 Desa Meta Bersatu Kecamatan Sayan, Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Saat kejadian korban bekerja bersama dua orang rekannya.
Berdasarkan keterangan dua orang rekan korban yang juga dijadikan saksi, Â Kamis dan Marsam Bayaq diketahui ketika itu korban sedang menjalankan tugasnya menebang pohon jenis kapur, saat kayu tumbang menimpa dahan pohon keruing yang berada di sebelah pohon yang ditebang, tanpa disadari oleh si korban patahan kayu keruing tersebut berbalik kearahnya.
Korban tidak sempat menghindar batang kayu itu dan akhirnya tubuh korban tertindih. Melihat kejadian itu, salah satu rekan korban Kamis memanggil Marsam Bayaq selaku operator tracktor, ketika diperiksa Martinus sudah tidak bernyawa lagi dengan kondisi sebagian tubuh korban sudah tertimpa batang pohon. Korban menderita patah lengan serta kaki dengan luka pada bagian kepala.
Kejadian ini murni kecelakaan kerja, oleh karena itu saya  berpesan, agar para pekerja bisa berhati-hati dalam melakukan aktivitasnya, apa lagi kerjanya dengan medan yang sulit seperti ini itu, harus waspada karena keselamatan kerja itu yang paling utama,”kata Kapolres Kukar, AKBP Anwar Haidar melalui Kapolsek Tabang, Iptu Mansur.
Korban berhasil dievakuasi dari TKP, lanjutnya, setelah kedua rekan korban Kamis dan Marsam melaporkan ke PT. BRT dan laporan di lanjutkan kepada Polsek Tabang, kemudian dirinya beserta personil menuju TKP yang berjarak tiga jam dan menempuh medan cukup sulit selain perjalanan darat juga harus dengan perjalanan sungai menggunakan perahu ces.
“Saat tiba di lokasi kondisi korban yang tertimpa pohon kayu tersebut dan sudah tidak tertolong lagi, namun kami tetap dibawa ke salah satu Rumah Sakit di Kota Samarinda, kemungkinan akan tiba sekitar tengah malam ini,”pungkasnya.(im/nk)