Tingkatkan Nasionalisme, PPU Akan Gelar Apel Nusantara Bersatu
Bupati PPU Yusran Aspar
PENAJAM(NK)- Apel Nusantara Bersatu di lapangan Kelurahan Petung pada Rabu,(30/11) mendatang rencananya akan diikuti oleh Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar serta pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) PPU, serta seluruh elemen masyarakat akan hadir pada kegiatan besar tersebut. Diketahui, kegiatan apel nusantara bersatu yang diprakarsai oleh TNI tersebut dilaksanakan serentak diseuruh Indonesia. Kegiatan tersebut rencananya akan laksanakan sekitar pukul 08.00 Wita. Senin, (28/11/2016)
Bupati PPU, Yusran Aspar mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan nasionalis yang kuat. Menurutnya, selama ini rakyat Indonesia dianggap rapuh, akan tetapi karena Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, maka dunia dapat melihat kekuatan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Apel ini timbul karena inisiatif dari bawah, jadi seluruh komponen bangsa termasuk di PPU akan apel serentak pada 30 November depan, untuk memperlihatkan kepada dunia, kalau Indonesia itu kuat,”katanya.
Yusran menambahkan, dalam kegiatan tersebut, masyarakat PPU akan membawa bendera serta ikat kepala berwarna merah putih dan masyarakat bebas menyampaikan orasi kebangsaan, membaca puisi atau apa saja tanpa dilarang namun bermaterikan persatuan dan kesatuan bangsa atau dengan konsepsi dasar empat pilar kebangsaan.
“Masyarakat nanti akan dipersilahkan untuk berorasi, membacakan serta apapun juga, dan tujuan untuk memperlihatkan kalau kita masih sangat solid tidak mudah dipecah belahkan,”tegas Yusran.
Yusran menuturkan, kegiatan tersebut tidak ada kaitannya dengan kegiatan aksi dua Desember mendatang. Namun ada harapan acara tersebut untuk menggugah hati nurani anak bangsa ini supaya cinta tanah air dan bangsa ini.
“Acara ini untuk menggugah hati nurani anak bangsa untuk cinta tanah air dan cinta bangsa ini, sebab jika kita terlena apalagi dengan adanya arus informasi yang ada kini, kita bisa terlupa terhadap jati diri kita,”ujarnya.
Menurut Yusran, kegiatan ini hampir sama dengan kegiatan yang pernah menjadi kegiatan nasional beberapa waktu lalu yakni kirap remaja, namun sekarang bentuknya berbeda. Jika acara itu tetap dilaksanakan tentu berdampak positif bagi bangsa karena menimbulkan jiwa nasionalisme yang tinggi.
“Untuk kegiatan kedepan selain 30 November ini, Pemkab memang belum memiliki acara serupa lainnya, namun kedepan perlu adalah, seperti pembangunan monument perjuangan masyarakat PPU di Nenang yang pasti bisa juga dijadikan sebagai tempat wisata sejarah bukannya bagi warga PPU saja tapi nasional. Tetapi tahap awal adalah pembebasan lahan lebih dahulu sekitar maksimal 1 Ha, harapannya bangunan itu dapat menimbulkan rasa cinta tanah air bagi masyarakat kita,”tutupnya.(kanda/red)