ADVERTORIAL - PARLEMENTARIAHEADLINEKaltimPPU

Wisata Mangrove PPU Kian Ramai Dikunjungi

Dampak Positif Pelaksanaan Festival Seribu

 PENAJAM, Usai kegiatan Festival mangrove seribu aksi untuk negeri yang dilaksanakan di kawasan wisata hutan mangrove, Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) 13-16 April yang dibuka langsung oleh Bupati PPU, Yusran Aspar beberapa hari lalu, dampak positifnya langsung dirasakan.

Lokasi wisata bernuansa alam pertama di PPU ini kian ramai dikunjungi oleh pelancong baik lokal maupun luar daerah. Masyarakat sekitar lokasi sebagai pelaku usahapun merasa senang dan berterimakasih kepada pemda.

“Alhamdulillah wisata mangrove ini sekarang menjadi semakin ramai dikunjungi oleh pengunjung. Masyarakat sekitar lokasi wisata sebagai pelaku usaha juga mengucapkan terima kasi kepada kami, karena sejak pelaksanaan kegiatan festival beberapa hari lalu, usaha dagangan mereka disekitar lokasi menjadi ramai, “ kata Ahmat Fitriadi selaku penggagas kegiatan festival ini saat dihubungi, Selasa, (18/4) kemarin.

Dirinya mengatakan, festival tersebut digagas memang diharapkan tidak cukup berhenti sampai disitu. Tetapi dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan berbagai nilai positif akan bermunculan. Tentunya kata dia diantaranya kawasan wisata tersebut kian menjadi ramai yang berimbas langsung pada peningkatan pendapatan bagi masyarakat sekitar tempat wisata.

“Moga-moga kegiatan festival ini menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun dilokasi tersebut. Diharapkan juga melalui kegiatan itu, akan memberikan nilai lebih, khususnya bagi masyarakat disekitar tempat wisata itu, “ujarnya.

Lebih jauh kata dia, memang tidak dapat dipungkiri, bahwa wisata  hutan mangrove yang ada di Kabupaten PPU merupakan wisata dapat dikatakan langka. Dengan hamparan ribuan pohon mangrove dan berbagai spesies hewan hutan disana menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang.

 Wisata magrove ini sangat menarik dan memang pertama di PPU bahkan di Kaltim. Dilokasi ini juga pengunjung dapat menikmati keindahan hutan magrove yang masih alami dan berbagai biota alam yang ada disana seperti kerah ekor hitam, bekantan,  berbagai jenis burung liar, jenis kepiting-kepiting laut dan sebagaianya, “terang dia.

Namun lanjut dia, jika pengunjung masih sulit menjumpai bekantan dilokasi itu, menurut dia, karena hewan tersebut memang cenderung masih takut dengan keramaian  atau kedatangan manusia, sehingga hewan yang kerap berkelompok ini selalu  menjauh dari lokasi tersebut.

“Tetapi dalam momen-momen tertentu pengunjung juga masih dapat melihatnya dilokasi tersebut. Biasanya bekantan terlihat dilokasi itu pada sore hari ketika keadaan mulai sepi, “bebernya.

Lanjut dia, dilokasi wisata tersebut juga telah terbangun bentangan jembatan yang melintasi hutan magrove sepanjang 400 meter. Selain itu dilokasi yang sama juga telah terbangun masing-masing dua unit Gazebo dan dua unit Tower sebagai fasilitas wisata disana.

“Melihat sambutan masyarakat terhadap wisata ini kami sangat berterimakasih dan bangga sekali. Kedepan pembangunan kawasan wisata magrove di PPU ini diharapkan juga akan menjadi trigger bagi sektor pariwisata lainnya di Kabupaten PPU,“  ucapnya.(Humas6/kanda/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.