ADVERTORIAL - PARLEMENTARIABorneoDPRD KALTIMHEADLINEKaltim

Hilirisasi, Strategi Atasi Kemiskinan di Kaltim

SAMARINDA (NK) – Kalimantan Timur (Kaltim) masih memiliki angka kemiskinan yang lebih rendah dari rata-rata nasional. Namun, angka tersebut tidak stabil dan cenderung naik akibat berbagai faktor, seperti PHK dan inflasi.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Puji Setyowati, dalam laporannya. Ia menyebutkan bahwa persentase penduduk miskin di Kaltim adalah 6,11 persen, sedangkan nasional adalah 9,36 persen.

“Kami mendorong kepada pemerintah untuk menggarap hilirisasi,” ujar Puji, Senin (13/11/2023).

Hilirisasi adalah proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang memiliki nilai tambah. Puji mencontohkan, banyak petani di Kaltim yang menjual hasil pertanian mereka dengan harga murah, namun harus membeli kembali hasil olahannya dengan harga mahal dari luar daerah.

“Saat masih bahan baku dibeli mereka di Kaltim Rp50 ribu, tapi setelah diolah harganya jadi Rp5 juta,” paparnya.

Puji menyebut hilirisasi sebagai kunci untuk mengurangi angka kemiskinan. Ia berharap agar pemerintah daerah dapat mendirikan pabrik pengolahan sesuai dengan sumber daya alam yang ada di Kaltim. Dengan demikian, lapangan pekerjaan dapat tercipta dan pendapatan masyarakat dapat meningkat.

“Kalau pemerintah berkomitmen mengurangi tingkat kemiskinan di wilayah yang kaya akan sumber daya alam ini, harus konsekuen hilirisasi diciptakan untuk lapangan pekerjaan dengan mendirikan pabrik pengolahan,” tambahnya.

Puji juga menyoroti infrastruktur yang belum memadai sebagai penyebab kemiskinan, terutama dalam hal biaya transportasi yang tinggi dibandingkan dengan hasil pertanian. (Adv/NK)