Kampung Putak, Destinasi Wisata dan Budaya di Kutai Kartanegara
SAMARINDA (NK)- Di tengah lereng gunung yang terjal, para petani di Kampung Putak, Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), tetap menjaga tradisi menanam padi. Tradisi ini mendapat apresiasi dari Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Samsun.
“Saya sempat mengikuti penanaman padi yang tidak biasa karena ditanam di lereng gunung yang terjal. Petani di Kampung Putak patut mendapat apresiasi yang tinggi,” ucap Samsun, Selasa (14/11).
Samsun mengatakan bahwa model penanaman padi di Kampung Putak dapat menjadi inspirasi bagi desa lain. Selain berkontribusi pada ketahanan pangan, tradisi ini juga melestarikan adat dan budaya, serta menambah daya tarik pariwisata kabupaten.
“Kampung Putak sedang mengembangkan potensi pariwisata dengan destinasi alam dan atraksi wisata untuk menarik pengunjung,” tambahnya.
Samsun menjelaskan bahwa Kampung Putak memiliki berbagai destinasi wisata, seperti Batu Dinding Tapa, air terjun Jantur Bukit Sekilo, Goa Maria Bukit Rahmat, pentas seni tari Dayak Tunjung-Benuaq, kerajinan tangan Sulam Tumpar, dan pesta panen padi gunung serta Nutuq Bahapm.
Batu Dinding Tapa adalah tebing bebatuan yang dikelilingi hutan rimbun. Air terjun Jantur Bukit Sekilo adalah pemandangan alam yang menakjubkan. Seni Tari Dayak Tunjung-Benuaq adalah pertunjukan tari tradisional yang dinamis. Pesta panen padi gunung adalah upacara adat yang disertai kuliner tradisional Nutuq Bahapm.
Samsun mengajak wisatawan untuk mengunjungi Kampung Putak di Kutai Kartanegara. “Kampung Putak adalah destinasi wisata dan budaya yang menarik dan unik,” tutupnya. (Adv/NK)