Jelang Pilgub Kaltim, Gerindra Bentuk Timsus
Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim, H. Yusran Aspar
Yusran : Gerindra Partai Terbuka, Siapa Saja Boleh Gabung.
PENAJAM(NK)- Menjelang momentum pesta demokrasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kalimantan timur (Kaltim) pada tahun 2018 mendatang, hamper seluruh partai politik telah memperlihatkan manuver politiknya menuju tahapan Pilgub 2018 mendatang. Tak terkecuali dengan Partai Gerindra Kaltim yang saat ini telah membentuk tim khusus (Timsus) intrenal partai. Senin, (31/10/2016)
Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim, H. Yusran Aspar mengatakan, timsus tersebut terdiri dari kader partai Gerindra yang melakukan sosialisasi door to door ke masyarakat dengan harapan dapat meningkatkan elektabilitas partai, karena tim tersebut menurutnya bekerja secara professional dan akan dilakukan pengecekan oleh supervisi yang professional juga.
Saat ini, kita telah membentuk Timsus yang polanya berbeda dengan tim sukses dan kerjanya langsung mendatangi door to door ke masyarakat. Itu kita lakukan untuk meningkatkan elektabilitas partai,”katanya kepada NewsKaltim.com.
Selanjutnya, Yusran menjelaskan,terkait dengan pencalonan dirinya di Pilgub 2018 nanti, dirinya telah menyatakan siap maju dan telah mendapatkan dukungan dari partai. Pasalnya, Partai Gerindra berbeda dengan partai lain, semua pengurus termasuk kader harus satu garis komando.
“Saya telah melakukan beberapa pendekatan di internal maupun eksternal partai, diantaranya dengan beberapa ormas, termasuk melakukan sosialisasi kepada kalangan mahasiswa. Saya siap “ditembak” atau dikritik dalam kuliah umum yang saya isi, dan rasanya tidak ada beban buat saya. Bahkan saya telah meminta waktu kepada Uniba untuk diberi season kuliah umum seperti yang pernah saya laksanakan di Unmul dan kampus lainnya,”tegasnya.
Yusran menuturkan, setelah pemancangan tiang jembatan tol Balikpapan – PPU dilaksanakan, dirinya akan mengagendakan untuk melakukan evaluasi hasil kerja Timsus sebelum masuk tahapan pemilu. Menurutnya, jika fakta lapangan dirinya berat untuk maju menjadi calon Gubernur maka tidak menutup kemungkinan Gerindra bisa saja gabungan dengan calon lainnya yang lebih kuat maju sebagai wakil gubernur.
“Apabila hasil survey timsus berat untuk saya maju sebagai calon gubernur, maka bisa saja kita bergabung dengan calon lain yang lebih kuat jadi calon wakil gubernur, karena semua kandidat punya harapan dengan saya. Contoh seperti calon dari Partai Golkar, Demokrat, PDI Perjuangan atau lainnya, jadi kita realistis saja,”ucap Yusran.
Terkait internal partai, Yusran menegaskan, semua pengurus dan kader menyatakan loyal terhadap garis partai, sehingga dirinya menilai tidak ada masalah untuk internal partai. Bahkan diakuinya, DPP juga sudah memberikan jaminan dan menyatakan semua pengurus dan kader harus loyal. Selain itu, Ia menambahkan, terkait masalah Pilkada PPU sendiri, pihaknya tetap obyektif menilai dan menetapkan calon berdasarkan hasil elektabilitas para calon yang berniat menggunakan perahu politik partai Gerindra dan ini berlaku bagi seluruh peminat tanpa terkecuali.
“Saat ini ada beberapa nama yang ingin maju dalam Pilkada PPU, dan tentu saya (partai) harus obyetif. Apalagi ada nama Pak Mustaqim yang merupakan wakil saya, Alimuddin sekarang masih staff saya dan Anwar Sanusi yang juga kader Gerindra, jadi tentunya nanti dilakukan survey elektabilitas,”pungkasnya.
Dirinya mengakui, memang sudah ada beberapa orang yang telah melakukan komunikasi secara langsung untuk mendapatkan dukungan Gerindra, namun pihaknya mempesilahkan saja mengalir, tetapi untuk bisa didukung Gerinda harus kuat elektabilitasnya. Sedangkan untuk permasalahan kepengurusan DPC Partai Gerindra PPU, diakui Yusran, dirinya harus betul – betul memeras otak, pasalnya, hampir semua daerah telah terbentuk, seperti Balikpapan, Bontang, Kukar Samarinda. Kini tinggal PPU saja tetapi penetapannya perlu kehati –hatian dan hingga kini masih dalam pembahasan.
“Memang ada nama – nama yang diisukan sebagai bakal ketua DPC Gerindra PPU, namun hingga kini kami masih belum mengambil sikap dan masih dalam pembahasan intren partai,”ungkap Yusran.
Yusran berpendapat, dirinya menilai kurang etis jika menduduki posisi Ketua partai hanya berorientasi menjadi calon bupati atau wakil bupati, jadi tidak harus ketua Partai yang maju dalam Pilkada namun dilihat elektabilitas siapa yang ingin maju.
“Gerindra adalah partai terbuka siapa saja boleh maju menggunakan perahu partai, tapi kurang pas jika berharap jadi ketua partai hanya untuk pencalonan, sebab dapat mengganggu kerja partai. Memang ada beberaoa orang yang ingin maju jadi ketua partai tetapi kini masih kita bahas, siapa yang cocok memimpin partai Gerindra di PPU ini,”tutup Yusran.(Red/Ivan)