EdukasiHEADLINE

Keren.. Jamal Loge Seniman PPU Yang Menasional

Jamal Loge

PENAJAM(NK)- Sebagian banyak masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mungkin belum mengenal sosok pemuda asal Kecamatan Waru yang bernama Jama Loge (34) ini. Siapa sangka pria berusia 34 tahun ini memiliki jadwal kegiatan yang begitu padat di dunia seni khususnya seni tari yang digelutinya. Bahkan dalam tahun 2016 ini saja, dirinya telah banyak mengikuti berbagai festival seni di pulau Jawa. Bisa dikatakan namanya lebih dikenal diluar daerah dibandingkan di daerahnya sendiri PPU. Jumat, (21/10/2016).

Sejak lima tahun terakhir, tepatnya mulai tahun 2010 lalu, pemuda ini telah menggeluti dunia seni di PPU. Namanya memang belum banyak dikenal dikalangan masyarakat PPU, Namun kiprahnya telah banyak dikenal diluar hingga tingkat nasional bahkan internasional sebagai pelatih seni tari, pencipta lagu dan pemerkasa sebuah kegiatan seni.

Jamal Loge, Seniman asal PPU ini mengatakan, semua ini berkat kegigihannya mendalami dunia seni yang ia senangi sejak kecil dulu, Khususnya seni tari dan musik. Tak tanggung-tanggung, dalam beberapa tahun terakhir ini, dirinya kerap sibuk karena memperoleh undangan diberbagai festival pagelaran seni di seluruh Indonesia.

Dunia seni Ini memang saya cintai. Di PPU seni musik ini  telah saya dalami sejak tahun 2010 lalu. Cita-cita saya ingin mengembangkan dunia seni di PPU agar lebih baik lagi, sehingga lebih dikenal orang dan daerah ini akan lebih maju lagi melalui karya seni yang ada, “terangnya.

Dikatakan Jamal, pada 1-5 november 2016 mendatang, dirinya kembali akan mengikuti kegiatan Indonesian Dance Festival (IDF) bertaraf internasional di Jakarta sebagai koreografer seni muda berprestasi khususnya seni tari. Menurut pemuda yang juga pencipta lagu Buen ini bahkan kerap berbaur dengan sejumlah artis ibu kota dalam berbagai kegiatan di Jakarta. Selain itu, Berbagai prestasi beberapa tahun terakhir juga telah diraihnya. Diantaranya tahun 2015 lalu dirinya berhasil meraih juara terbaik satu  seni tari dan sebagai penyanyi terbaik dua tingkat provinsi kaltim. Kemudian berbagai penghargaan tingkat nasional juga telah diraihnya, diantaranya Internasional Festival yang diselenggarakan di Solo Jawa Tengah dan festival tumenggungan yang dilaksanakan di Banyuwangi belum lama ini.

“Saat ini dirinya juga tengah aktif menjadi pengajar dan pelatih seni  di sejumlah sekolah di wilayah PPU. Diantaranya adalah di SMAN 2 PPU, SMPN 13 PPU , SMP 05 PPU  dan  beberapa sekolah dasar di PPU. Dari kegiatan-kegiatan disejumlah sekolah  inilah penghasilan yang diperoleh dapat kami gunakan untuk pengembangan usaha seni yang ada, “jelasnya lagi.

Saat ini sanggar tari yang dipimpinnya diantaranya sanggar seni petikan dawai arstistik yang berada di SMA2 memiliki anggota sebanyak 25 orang. Sanggar seni tersebut bahkan beberapa kali telah mengikuti festival seni hingga nasional. Kemudian ada juga sanggar seni Pandopo Agung yang berada di kediamannya di kecamatan waru memiliki murid sebanyak 10 orang khususnya dalam bidang lagu-lagu daerah

Ditambahkan Jamal, Ketika ditanya harapannya kepada pemerintah daerah, ia beranggapan selama ini apa yang ada di daerah dirasa telah cukup baginya. Ia mengatakan pemerintah daerah cukup memberikan dukungan terhadap para pencinta seni yang ada di daerah baginya itu telah cukup.

“Daerah kita ini kaya akan berbagai seni. Semua itu dapat kita kembangkan dengan sebaik-baiknya untuk kemjuan. Sehingga tanpa anggaran besarpun pasti kita bisa maju, jika dengan sungguh-sungguh, “jelas dia dengan semangat.

Ia menjelaskan, banyak kesenian daerah di PPU yang masih perlu mendapat sentuhan-sentuhan dari pencinta seni. Seperti salah satunya adalah kegiatan buen festival yang baru saja usai dilaksanakan di Kecamtan Waru. festival tersebut kata dia  pada awal merupakan gagasan dirinya sebagai anggota jaringan kampung nusantara (Japung). Kemudian dirancang sedemikian rupa sehingga festival tersebut sukses dilksnakan disana.

“festival ini sebagai ruang spiritual, ruang silaturahmi dan ruang ide dalam masyarakat Kecamatan Waru. Didalamnya kita juga telah menciptakan keragaman ide yang mampu memberikan pendidikan ke masyarakat. Dengan harapan di rangkaian tahun-tahun berikutnya akan semakin luas, “pungkasnya.(Red/Kanda/Humas6)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.