Pemerintah Harus Tanggap Atasi Kelangkaan Pupuk
PENAJAM (NK) – Ketersediaan pupuk subsidi di Penajam Paser Utara selalu jadi masalah utama. Tahun ini pupuk subsidiu petani dipangkas hingga 50 persen. Itupun diperparah dengan ketersediaan pupuk non subsidi ketika memasuki musim tanam. Tak pelak, kondisi itu turut memicu perhatian dari Dewan perwakilan Rakyat Daerah PPU.
Wakil Ketua Komisi II DPRD PPU Sujiati tegas meminta pemerintah untuk serius mengatensi masalah kelangkaan pupuk ini. Penyediaan penyubur tanaman itu diharapkan bisa disuplai dari kabupaten lain. “Kami berharap pemerintah dapat terus mendampingi petani dalam menghadapi musim tanam gadu,” imbuhnya.
Di tengah mewabahnya virus, lanjutnya, kondisi masyarakat petani cukup memprihatinkan. Jadi diharapkan pemerintah kabupaten juga membagi perhatian dan fokus pada sektor pertanian. “Adanya kebijakan pusat memberi batasan terhadap pupuk bersubsidi jelas membuat petani kesulitan. Belum lagi persoalan hama,” kata dia.
Politisi Partai Gerindra itu berharap pemerintah kabupaten tetap memperhatikan kondisi petani yang menjadi pejuang pangan di tengah pandemi virus. Dia pun mengaku khawatir ketersediaan pangan setelah pandemi berkurang. “Iya, jangan sampai lalai. Sehingga pemerintah harus memberikan perhatian khusus. Jangan sampai kita kekurangan pangan. Karena untuk musim tanam kemarin sekitar 70 persen produksi padi lari ke luar daerah,” pungkasnya. (rif/nk)