Peternak sapi tidak Sanggup bayar Cicilan KUR, Puluhan Sapi Kurban belum dibayar oleh Pengusaha “Dermawan” viral di Medsos
SAMARINDA (NK) – Idul adha seharusnya menjadi berkah tersendiri bagi para peternak sapi di desa Mugirejo Samarinda Kalimantan Timur, namun alih-alih mendapatkan untung para peternak sapi malah mengalami kerugian mencapai Rp 800 jutaan. Pasalnya sebanyak 37 sapi yang diborong seorang pengusaha kaya yang juga sering viral di Medsos dengan aksi sosialnya, pada Idul Adha tahun 2021 lalu ternyata tidak pernah dibayar. Kini akibat kejadian itu para peternak harus menanggung kerugian yang cukup besar.
Pinjaman dana untuk pembelian bibit sapi melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Kaltimtara harus tetap dibayar, rumah tempat tinggal mereka pun terancam karena menjadi jaminan pinjaman tersebut, sementara saat ini usaha mereka bangkrut karena tidak ada lagi sapi yang mereka pelihara.
Gunanto ketua RT 19 desa Lubuk Sawah kelurahan Mugirejo kecamatan Sungai Pinang, saat dikonfirmasi media ini, Kamis, 9 Februari 2023, mengatakan ia tidak menyangka orang yang begitu terkenal di media sosial karena rajin membantu masyarakat yang kesusahan malah membuat belasan peternak sapi disini menderita. “Kami ini gak nyangka aja orangnya terkenal sebagai pengusaha kaya, suka membantu orang yang kesusahan, Bu tapi kok ternyata begini,” Kata Gunanto.
Kami tidak punya prasangka buruk terhadap bapak ini, ketika masuk ke wilayah kita — kita sambut, dia bantu peternak sapi disini yang umumnya para manula. “Setelah itu dia janji akan beli sapi kami, kami tunggu kepastian dia beli atau tidak, jelang hari raya idul adha beliau datang bersama asistennya dan janji akan membayar lunas pembayaran sapi 4 hari sebelum hari raya,” kata Gunanto.
Setelah 4 hari jelang idhul adha beliau kembali datang dan hari itu bukannya mau bayar namun minta waktu setelah lebaran, alasannya batubaranya belum lounding,” Jelas Gunanto.
Namun apa daya setelah semua sapi telah dikirimkan lanjut Gunanto, hingga saat ini pembayaran belum dilaksanakan, bahkan upaya penagihan terus dilakukan namun tidak pernah tercapai kesepakatan pembayaran.
Kami sudah lapor polisi pada bulan April 2022, “Kami cukup sabar menunggu, dari kejadian Idul Adha tahun 2021, baru kami laporkan April 2022. Dimediasi sudah, janjinya meyakinkan akan membayar, sampai-sampai sudah memberikan jaminan surat tanah yang ditandatangani pak lurah, namun tanah itu tidak boleh dijual. Padahal kami menuntut hak kami agar dibayar,” terang Gunanto.
Kami ini petani mau berusaha kembali, tetapi tidak bisa karena modalnya habis tidak dibayar. “Sampai kapan jaminan ini kami pegang wong dijaminkan di Bank aja gak laku, lagi pula letak tanahnya di Marangkayu kalau kami jual harga jualnya tidak menutupi harga semua sapi,” Jelas Gunadi.
Peternak sapi di kelompok tani Damar Wulan ini usianya sudah sepuh-sepuh, antara 70-80 tahun, sekarang kami terancam kehilangan rumah karena rumah para peternak inilah yang dijamin kan ke Bank untuk mendapatkan bibit sapi untuk digemukan.
Sementara itu Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadly saat dimintai tanggapannya terhadap kasus ini mengingatkan agar para peternak untuk kembali mendatangi kantor kepolisian tempat mereka melapor.
“Sudah kami tindak lanjuti silahkan peternak sapi mendatangi penyidiknya atau kantor polisi tempat mereka melapor kemarin,” Kata Ary Fadly singkat.
“S” pengusaha pembeli sapi dari Peternak sapi di kelompok tani Damar Wulan saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp tidak memberikan jawaban. Pesan WhatsApp yang dikirim wartawan media ini hanya dibaca tanpa dibalas, dihubungi lewat sambungan seluler pun tidak diangkat.(mun)