Ramadhan Merupakan Bulan Pendidikan Bagi Manusia
Mustaqim Pimpin Shalat Berjamaah di Setkab PPU
PENAJAM, Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mustaqim MZ pimpin pelaksanaan shalat juhur berjamaah dilingkungan Sekretariat Kabupaten PPU, Senin, (5/6). Usai pelaksanaan shalat berjamaah, Mustaqim MZ juga menyampaikan “kultum” dihadapan ratusan PNS dilingkungan Setkab PPU yang hadir.
Dalam tausiahnya Mustaqim MZ mengatakan bahwa Bulan Ramadhan adalah merupakan bulan yang sangat mulia. Ramadhan disebut bulan penyucian diri, karena di bulan ini Allah mencurahkan rahmat dan maghfirah-Nya kepada setiap hamba yang menunaikan ibadah puasa dengan keimanan dan mengharap pahala dari-Nya.
“Jadikanlah kesempatan Ramadhan tahun ini sebagai sarana untuk meraih maghfirah Allah Swt sehingga kita berharap menjadi hamba yang suci dari dosa. Karena harus diketahui bahwa ada tiga syarat dalam taubat; pertama, kita harus meninggalkan maksiat, kedua, kita menyesali maksiat, dan ketiga, ‘azam (tekad) yang kuat untuk tidak mengulanginya, ”kata Mustaqim.
Dia mengatakan, sesungguhnya ibadah puasa dilaksanakan tidak hanya untuk sekedar menahan lapar dan dahaga. Lebih dari itu kata dia, seluruh organ tubuh manusia seperti mata, tangan, mulut dan sebagainya harus mampu dijauhkan dari segala bentuk maksiat yang dapat merusak atau membatalkan puasa.
“Jika hanya sekedar untuk menahan lapar dan dahaga, anak kecil pun mampu melaksanakannya. Namun yang terpenting adalah, kita harus mampu menjaga seluruh organ tubuh dari kemaksiatan. Misalkan mulut kita tidak boleh menggunjing orang lain, bergosip atau berkata kotar. Begitu juga mata kita, tidak boleh melihat hal-hal yang dapat membatalkan puasa, “kata mustaqim.
Dia mengatakan bulan Ramadhan juga merupakan bulan pendidikan bagi manusia. Dalam bulan ini, manusia diajarkan untuk senantiasa bersabar, menjauhi segala bentuk yang dilarang oleh Allah SWT serta diharapkan mampu menjalankan segala yang diperintahkan.
“ Maka selesai bulan Ramadhan nanti semua ibadah yang telah dilaksanakan selama bulan suci Ramadhan ada bekasnya. Minimal pelaksanaan shalat lima waktu dapat dilaksanakan tepat waktu dan berjamaah seperti saat ini, “pungkasnya. (Humas6)