Wakil Ketua MPR RI Mengaku Prihatin Kerusakan Jalan Sepaku
Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin saat memberikan materi sosialisasi empat pilar kepada masyarakat di Kecamatan Waru PPU
Mahyudin Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan di Kecamatan Waru
PENAJAM (NK) – Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin mengaku prihatin, melihat kondisi jalan rusak di sepanjang Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim).
Hal diungkapknya, setelah dirinya dan rombongan melintas jalan milik Provinsi Kaltim ini dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang dilaksanakan di Kecamatan Sepaku dan Kecamatan Waru Kabupaten PPU, Senin, (11/3) kemarin.
Dalam kesempatan itu Mahyudin juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh peserta sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang ada di Kecamatan Waru atas keterlambatan dirinya tiba ditempat kegiatan karena rombongan dari Balikpapan menuju PPU harus melalui jalur darat Kecamatan Sepaku yang kondisinya kurang baik.
Tapi bagus, karena kami lewat sana sehingga bisa melihat kondisi jalan di Sepaku ini. Saya merasa prihatin dengan kondisi itu, mudah-mudahan pulang dari sini kami dapat sampaikan kepada Kementerian PU dan semoga cepat diperbaiki. Kasihan warga yang tinggal disana,”kata Mahyudin.
Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Kecamatan Waru ini juga dihadiri oleh Asisten I Pemerintahan dan Kesra PPU, Suhardi yang mewakili Bupati PPU. Kegiatan ini juga diikuti oleh ratusan masyarakat sekitar.
Dalam kesempatan ini Mahyudin juga mengungkapkan alasan-alasan MPR mensosialisasikan Empat Pilar MPR itu. Alasan-alasan tersebut didasarkan pada kondisi (tantangan) yang dihadapi masyarakat Indonesia. Alasan pertama menurutnya karena masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama, serta munculnya pemahaman agama yang keliru dan sempit
“Seperti munculnya radikalisme yang melahirkan terorisme. Ini harus diantisipasi agar jangan sampai ada anggota masyarakat yang terpapar radikalisme dan terorisme,”jelas Mahyudin.
Adapun alasan kedua ia menyebut masih adanya pengabaian terhadap kepentingan daerah dan timbulnya fanatisme kedaerahan. Masih terjadi disparitas pembangunan pusat dan daerah.Hal ini juga dapat menimbulkan fanatisme kedaerahan. Sehingga dalam beberapa kejadian sempat muncul daerah yang ingin memisahkan diri dari NKRI.
Kemudian ketiga, kurang berkembangnya penghargaan terhadap kebhinnekaan dan kemajemukan. Menurutnya hal ini bisa melahirkan politik SARA.
“Kita menghindari politik SARA yang membawa-bawa suku, agama, ras, antargolongan. Dalam Pilkada DKI Jakarta lalu politik SARA ini sangat kencang. Dalam Pilpres kali ini pun politik SARA juga digunakan. Tapi saya percaya politik SARA tidak digunakan kedua calon presiden,” paparnya.
Tapi,lanjutnya, harus diwaspadai mungkin saja yang melakukan hoax, fitnah, dan adu domba bukan dari calon presiden. Bisa jadi ada pihak ketiga yang mengadu domba sesama anak bangsa.
Selanjutnya alasan keempat lanjut dia, karena kurangnya keteladanan sebagian pemimpin sebagai tokoh bangsa. “Ini terkait dengan korupsi. Banyak pejabat negara dan aparat peneg dan aparat penegak hukum terlibat korupsi,” ungkapnya.
Alasan kelima adalah tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal. Hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas. “Tapi sekarang lebih baik. Mereka yang di atas juga ditangkap,”katanya.
Selain kelima alasan itu, lanjut Mahyudin, MPR mensosialisasikan Empat Pilar MPR karena adanya pengaruh globalisasi dan kapitalisme terhadap masyarakat Indonesia.
“Seperti pengaruh internet dan gadget. Ini bisa mempengaruhi jati diri bangsa. Dulu kita punya nilai gotong royong tapi sekarang sudah mulai individualistik,” ucapnya.
Di samping itu, Mahyudin menambahkan kekuatan global telah mempengaruhi perumusan kebijakan nasional.
“Kapitalisme dunia sudah bermain dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat,” pungkasnya.
Ia menjelaskan, sosialisasi Empat Pilar MPR merupakan perintah dari UU No 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3). Dalam UU itu MPR mendapat tugas mensosialisasikan Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika).
Sementara itu membacakan sambutan tertulis Bupati PPU, Asisten Pemerintahan dan Kesra PPU, Suhardi mengatakan Pemerintah Daerah Kabupaten PPU sangat mengapresiasi kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang dilaksanakan oleh jajaran MPR RI di Kabupaten PPU.
“Pemerintah Daerah Kabupaten PPU sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini di Kabupaten PPU. Ikuti dan pahami sosialisasi ini dengan seksama sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua,”pinta Suhardi. (Humas6/nav/nk)