WSKT Bakal Bangun Ruas Tol PPU – Balikpapan
Rencana desain jembatan tol teluk Balikpapan yang menghubungkan PPU – Kota Balikpapan
Alex Siwu : Kami Menunggu Proses Lelang BPJT
JAKARTA (NK) – Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) PT. Tbk (WSKT), I Gusti Ngurah Putra mengungkapkan rencana perseroan yaitu, bakal membangun ruas tol baru.
Namun, katanya, bukan di Pulau Jawa seperti selama ini telah berjalan, melainkan di Pulau Kalimantan yaitu Jembatan Tol yang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan Kota Balikpapan melalui titik Nenang – Melawai.
“Salah satu yang sedang kami inisiasi di Kalimantan. Karena di Jawa ini sudah mature,” kata Putra di Jakarta, Selasa (12/7/2019) lalu.
Sementara itu menurut Corporate Secretary PT Waskita Toll Road (WTR), Alex Siwu, proyek tol yang dimaksud adalah Jembatan Tol PPU. Proyek jembatan tol pertama di Kalimantan ini diperkirakan memiliki panjang 7,6 kilometer.
“Sekarang masih dalam proses. Pembangunan jembatan terpanjang di Indonesia bagian timur ini kami yang prakarsai,” kata Alex
Ia menuturkan, saat ini pihaknya masih menunggu proses lelang yang akan dilakukan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Meskipun bertindak sebagai pemrakarsa, perseroan bakal tetap mengikuti lelang yang berlaku sebagai salah satu syarat untuk menggarap proyek tersebut.
“Kalau prakarsa itu enaknya kalau ada penawaran lebih murah dari yang lain, kita punya right to match. Dan pemrakarsa itu cenderung dapat (proyek),” sebut Alex.
Mereka, jelasnya, akan menggandeng pemerintah daerah, yaitu Pemprov Kalimantan Timur, Pemkot Balikpapan, dan Pemkab Penajam Passer Utara. Adapun saham yang dipegang Waskita mencapai 60 persen dan sisanya dimiliki pemda.
Alex menambahkan, rencana pembangunan proyek ini baru masuk pada tahap pra kualifikasi. Nantinya, jembatan ini dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang hendak menuju wilayah PPU dari Balikpapan atau sebaliknya. Selama ini, masyarakat mengandalkan kapal feri atau speed boat untuk menyeberang dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Sedangkan bila menggunakan kapal klotok waktu tempuhnya bisa lebih lama.
Dengan jalan tol itu bisa mempersingkat menjadi 10-15 menit,” ujarnya.
Terpisah Kepala Bagian Pembangunan Sekretariat Kabupaten PPU, Nico Herlambang mengungkapkan bahwa saat ini Satuan Kerja (satker) pembebasan lahan pembangunan Jembatan Tol Teluk PPU-Balikpapan segera dibentuk.
Dirinya mengatakan, Direktorat Jendral (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah berkoordinasi dengan Kanwil BPN Kaltim, kemudian BPN dikedua daerah juga akan dilibatkan dalam proses pembebasan lahan ini.
“Tadi dihubungi Dirjen Bina Marga , kordinasi dengan Kanwil BPN Kaltim, BPN PPU dan BPN Balikpapan. Nanti akan membentuk Satgas pembebasan lahan jembatan Tol. Tugasnya untuk melahirkan peta bidang dan beberapa tanaman tumbuh, “ kata Nico Herlambang belum lama ini. Pematokan lahan yang masuk titik trase jembatan itupun akan melibatkan pemilik lahan.
“Kemudian BPN menghasilkan peta bidang. Peta bidang ini menjadi bahan penilaian tim appraisal dalam menentukan harga. Taksiran harga tersebut disosialisasikan lagi kepada pemilik lahan bahwa harganya sekian-sekian. Jika warga tidak sesuai dengan harga taksiran tersebut akan dijelaskan lagi tahabannya seperti apa. Posisi kami di daerah hanya memastikan pemilik lahan mendapatkan haknya. Karena biaya pembebasan lahan dibebankan kepada investor dan akan masuk dalam hitungan nilai investasi, “ tuturnya.
Nico menyatakan, lelang investasi jembatan Tol PPU-Balikpapan ini akan ditargerkan selesai akhir tahun ini.
“PT Tol Teluk Balikpapan sudah diundang oleh BPJT, karena ada tambahan item dokumen yang harus dilengkapi . Kalau proses lelang selesai maka pembangunan fisik bisa segera dilaksanakan, “bebernya. (Humas6/nk/nav)