ADD Tepat Sasaran, Jokowi Kunjungi Desa Tani Bhakti di Kukar
Presiden RI Joko Widodo di dampingi Menteri PDT Eko Putro Sanjoyo, Gubernur Kaltim Awang Farouk Ishak, Bupati Kukar Rita Widyasari mendapatkan penjelasan dari Kepala Desa Tani Bhakti Alamsyah terkait pembangunan tandon dan embung penampungan air desa.
TENGGARONG(NK)- Desa Tani Bhakti Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mendapat kehormatan telah di kunjungan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, (5/12) lalu. Kunjungan Jokowi untuk melihat dari dekat pembangunan tandon air bersih siap minum dan pembangunan embung atau cekungan penampung (kantung air) yang dibuat secara swakelola oleh warga Desa Tani bhakti Kecamatan Samboja dengan Alokasi dana Desa (ADD) APBN 2016. Rabu, (7/12/2016).
Dalam peninjauannya, Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Kabinat Pamono Anung, Menteri Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) Eko Putro Sanjoyo, Gubenur Kaltim Awang Farouk Ishak, Bupati Kukar Rita Widyasari, jajaran pejabat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ketua DPRD Kukar Salehuddin, Dandim 0906 Tenggarong Letkol Kav. Ari Pramana Sakti, Kapolres Kukar AKBP Fadhilah Zulkarnain, Sekda Kukar H. Marli, Camat Samboja Fahmi dan Kepala Desa Tani Bhakti Alamsyah, disambut masyarakat Desa Tani Bhakti.
Jokowi menjelaskan untuk realisasi dana desa tahun 2016 telah rampung, yang pertama digunakan untuk pembangunan sarana air bersih yang langsung bisa diminum sebesar 201 juta disetiap lokasi dan untuk embung atau kantong air dengan luasan kurang lebih 500 M2 menelan biaya 238 juta. Secara keseluruhan, penyerapan dana desa sangat baik, apa yang dikerjakan itu yang dibutuhkan masyarakat.
Saya kira anggaran seperti itu jadinya seperti ini ya wajar, kalau di Jawa hitungan kita kemarin satu hektar kira – kira 1 milyar. Tahun depan yang akan kita kejar embung atau kantong air untuk semua desa yang musim kemaraunya sangat membutuhkan air,” terang Jokowi saat berkunjung.
Sementara itu, Menteri PDT Eko Putro Sanjoyo mengatakan pembangunan sarana air bersih ini sangat bemanfaat sekali, karena airnya langsung bisa diminum. Dan Ia juga menilai adanya embung sangat penting dan sesuai instruksi Presiden, tambahan anggaran 20 trilyun dana desa tahun depan (2017) dari 47 T menjadi 67 T, diharapkan setiap desa dapat membangun embung air, dan akan dialokasikan sebesar 300 – 500 juta untuk satu embung. Dengan embung – embung tersebut diharapkan petani yang biasanya hanya dapat menanam 1 atau 2 kali setahun, dapat menanam 3 kali setahun.
“Ini sangat bagus karena dari informasi pak kades hanya dengan biaya sebesar 201 juta, kita sudah bisa menyediakan air bersih kepada masyarakat dan siap minum. Dan saya pikir dengan embung ini otomatis pendapatan masyarakat dapat meningkat karena embung nantinya bisa dikasih ikan, bisa dijadikan kolam pemancingan, bisa juga jadi obyek wisata, jadi manfaatnya besar sekali,” terang Eko.(humaskukar/teguh.nk/red)