Aksi Damai Tuntut Ahok di PPU Berjalan Kondusif
Suasana Aksi damai tuntut ahok di Masjid Al-Amin Nipah-Nipah diisi dengan doa bersama dan Tausyiah
PENAJAM(NK)- Berkenaan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok beberapa waktu lalu, mendapatkan respon serius dari kalangan ummat muslim di hampir seluruh wilayah Indonesia. Respon tersebut dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya ada yang menggelar aksi damai dengan turun ke jalan dan adapula yang hanya menggelar doa bersama dan Istghosah didalam masjid. Seperti yang dilaksanakan ummat muslim di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang menggelar doa bersama dan Istghosah didalam masjid Al-Amin Kelurahan Nipah-Nipah Kecamatan Penajam. Jumat, (4/11/2016).
Kegiatan diisi dengan sambutan-sambutan dan penyampaian tausyiah dari Muhadi S.Ag Kabag Ren Polres PPU dan diikuti oleh puluhan orang serta dikawal ketat puluhan anggota kepolisian dari Polres PPU.
Imam mesjid Al-Amin yang juga selaku MC dalam kegiatan tersebut, Rasman menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan bentuk dari gerakan nasional mengawal Fatwa MUI terkait tuntutan terhadap sikap dan ucapan Ahok yang diduga memiliki unsur penistaan agama. Pasalnya, dalam kegiatan pemerintahannya, Ahok sempat mengeluarkan ayat Al-Quran surah Al-Maidah ayat 51. Dijelaskan Rasman, Aksi tersebut tidak ada hubungannya dengan kepentingan politik, organisasi atau kelompok. Tapi murni aksi membela agama dan menuntut keadilan.
Tuntutannya hanya satu, tangkap ahok,”tegasnya dalam acara tersebut.
Pada kesempatan berbeda, Kapolres PPU, AKBP Teddy Ristiawan menjelaskan dalam sambutannya, dirinya mengimbau masyarakat PPU tetap tenang dan menjaga kondusifitas. Serta menyerahkan kasus tersebut sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan dirinya mengajak masyarakat PPU bersama-sama berdoa agar kasus tersebut mendapatkan titik terang dalam waktu dekat. Yang pastinya Polri terus memantau kasus ini.
“Proses hokum juga tidah semudah membalikkan telapak tangan, ada prosesnya, ada tahapannya da nada prosedurnya,”ujarnya.
Pada Kesempatan yang sama, Wakil Ketua II DPRD PPU, Syahruddin M. Noor mengatakan, dirinya ikut serta dalam kegiatan tersebut bukan mewakili partai, melainkan mewakili satu akidah. Menurutnya, dirinya merasa terpanggil akibat hati nurani terganggu sehingga timbul rasa solidaritas untuk ingin bersama-sama berjuang terhadap pengganggu akidah ummat muslim. Menurutnya, sebagai ummat islam tidak hanya berbicara tentang mempercayai akidah saja, melainkan juga harus berani memperjuangkannya. Diakuinya, dari sekian banyak aksi damai saat ini di pelosok negeri, dirinya meyakini tujuannya hanya satu yakni bagaimana orang yang menistakan agama harus betul-betul ditindak.
“kita tidak benci agamanya, tidak benci sukunya, tapi orangnya,”pungkasnya.
Kegiatan dihadiri Kapolres PPU AKBP Teddy Ristiawan, Dandim 0913/PPU Letkol Czi Adi Suryanto, Kepala kejaksaan Negeri Penajam Zulikar Tanjung, Wakil Ketua II DPRD PPU Syahruddin M. Noor, Kasatpol PP PPU Budi Santoso, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan PPU Ahmad Usman dan Ketua MUI PPU Rifai Remba.(Red/Kanda)