BorneoHEADLINEKaltim

Catatan Perjalanan Mengantarkan Donasi Korban Banjir Bandang Kalsel (4-Habis)

Relawan Disambut bak Tamu Agung

MENJELANG  Maghrib Tim Relawan Peduli Banjir Kalsel garapan PWI Kaltim – MTB Car Rental & Travel, Bambong Elite Community, IKWI Kaltim, RPG Rescue, CV. Maju Jaya Rent Car memasuki kota Berabai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Provinsi Kalimantan Selatan. Pemandangan sepanjang jalan masuk ke Kota Berabai kanan-kiri penuh tumpukan sampah bekas banjir. Ada kasur, lemari, kursi sofa tampak menumpuk di kiri kanan jalan. Aroma bau anyir paska banjir masih tercium.

Menurunkan muatan bantuan di Mahang Baru untuk dikemas saat jelang malam hari

Pada sore itu rombongan tidak langsung menuju titik terparah korban banjir bandang, melainkan menuju ke desa Mahang Baru, salah satu desa di Kecamatan Labuan Amas Selatan, Kab. Hulu Sungai Tengah (HST), yang desanya tidak terkena banjir. Tim mengarahkan kesana, atas koordinasi yang dilakukan oleh Kordinator Tim Relawan Riyadi, untuk mengatur tehnis penyampaian bantuan, dan sekaligus tempat istirahat setelah lebih kurang 22 jam tim relawan melakukan perjalanan.

Sekitar pukul 20.00, Kamis malam 21 Januari  2021 tim relawan tiba di Desa Mahang Baru, langsung menuju ke rumah Jan Jani, salah satu tokoh masyarakat di desa Mahang Baru. Setibanya di rumah — warga sekitar langsung memenuhi rumah Jan Jani, menyambut relawan bak tamu agung yang ditunggu-tunggu. Tak perlu waktu lama, halaman rumah Jan Jani dipenuhi dengan warga masyarakat sekitar yang ingin membantu Tim Relawan.

Setelah Anggota Tim Relawan dari Samarinda membersihkan diri dan melaksanakan kewajiban agamanya, rapat koordinasi dengan Tokoh-Tokoh masyarakat desa Mahang Baru sambil santap malam menikmati hidangan Penyetan Lamongan yang dibeli di Berabai tadi dilaksanakan.

Diputuskan pada koordinasi tersebut bantuan yang dibawa ke Tim Relawan dari Samarinda, akan dibagi menjadi paket-paket yang dikemas dalam plastik. Dalam paket isi sembako, baju, sarung dibagi secara rata. Namun karena mendapat informasi pakaian-pakaian layak pakai di titik bencana terparah banyak yang tidak dimanfaatkan, akhirnya diputuskan dibagikan kepada desa-desa yang terkena dampak bencana banjir yang lebih memerlukan pakaian-pakaian layak pakai tersebut.

Selepas santap malam tim relawan membongkar semua muatan diturunkan di rumah Jan Jani. Rumah yang cukup besar itupun mulai dari teras, ruang tamu, ruang tengah dipenuhi dengan muatan donasi dari mobil-mobil yang terparkir di halaman Jan Jani.

Pengemasan yang disepakati menjadi tanggung jawab relawan dari desa Mahang Baru dikerjakan, kerja gotong royong yang cukup tertata apik memilih dan memilah jenis-jenis barang dilakukan. Tak ubahnya seperti pekerja pabrik yang sedang menyortir bahan-bahan yang siap di olah.

Prosesi penyerahan bantuan dari Tim Relawan yang diberikan amanah dari para donator Samarinda pun dilakukan. Bantuan dari PWI Provinsi Kaltim, Media Kaltim diterimakan oleh tuan rumah Jan Jani, demikian juga bantuan dari IKWI Provinsi Kaltim, Yasinan bunda-bunda Raudhatul Jannah, Relawan Perumahan Guru (RPG) Rescue, MTB Car Rental & Travel, CV. Maju Jaya Rent Car, dilakukan secara simbolis.

Pengemasan dalam paket-paket yang dikemas dengan plastik warna merah dan kuning tersebut hingga pukul 04.30 pagi baru selesai sepenuhnya dilakukan oleh Tim Relawan desa Mahang Baru, sedangkan Tim Relawan dari Samarinda banyak yang terkulai dalam mimpi.

Pembagian Paket Bantuan

Selepas sarapan pagi yang disiapkan tim relawan desa Mahang Baru, dan menikmati jajan kue-kue tradisional khas Banjar dibeli dari Warung Amal Masjid Nurul Huda Desa Mahang Baru, sekitar pukul 07.00 paket-paket yang lebih kurang 500 paket dikemas dalam bungkus plastik pun dimasukkan ke kendaraan. Sebagian dimuat di Ambulance desa Mahang Baru, dan mobil-mobil relawan dari Samarinda juga dipenuhi dengan paket bantuan tersebut.

Mahendra relawan dari MTB menyerahkan bantuan secara simbolis kepada korban Banjir Bandang

Sekitar pukul 07.30 wite, 22 Januari 2021 rombongan pun bergerak menuju titik sasaran, hampir 20 km perjalanan dari Mahang Baru ke titik pertama sasaran bantuan. Sasaran pertama menurunkan sebagian bantuan di Posko masyarakat desa Haruyan Dayak, Macatur dan Tamburasak daerah yang sulit dijangkau. Posko yang terletak di Kampung Baru, desa Haliau Kecamatan Batu Benawa ini diterima Yanur dan Ainun. “Dari Posko ini pelan-pelan bantuan akan dilangsir menggunakan motor trail, karena akses jalan akibat longsor yang tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.”, ucap Yanur.

Setelah menurunkan sebagian paket bantuan di Posko Haruyan Dayak, tim langsung menuju ke desa Hantakan, namun karena cukup banyak bantuan menumpuk di desa ini, Tim Relawan lanjut menuju ke desa Alat kecamatan Hantakan. Desa Alat adalah desa yang cukup parah terdampak kerusakan akibat banjir bandang ini. Banyak rumah-rumah penduduk yang hanyut terbawa banjir bandang.

Kendaraan Roda 4 tidak dapat melanjutkan perjalanan ke desa Alat, paket bantuan pun dilansir dengan berjalan kaki melewati jalanan berlumpur yang baru dibuka, karena jalan yang ada putus akibat diterjang banjir bandang.

Tim Relawan dari Samarinda maupun dari desa Mahang Baru bahu-membahu memanggul paket bantuan, untuk di serahkan kepada warga masyarakat di desa Alat. Dan sebagian Tim dari Mahang Baru di komandani Jan Jani langsung menuju ke desa dihulunya desa Alat, selain membawa bantuan paket sembako juga menyerahkan bantuan dari Pembaca Media Kaltim.

Tim yang dikomandani Jan Jani baru tiba kembali dititik parkir kendaraan sekitar pukul 13.00 yaitu di ilir desa Alat dengan diikuti warga dari desa dengan memanggul keranjang untuk melansir bantuan.

Setelah menurunkan sebagian bantuan yang dilangsir dengan dipanggul menggunakan keranjang, Tim Relawan melanjutkan perjalanan menuju ke Desa Waki Kecamatan Batu Benawa.

Menuju Desa Waki 

Perjalanan dari Alat menuju Waki tidak terlalu lama, lebih kurang 15 menit perjalanan, sesampai di desa Waki pemandangan mengharukan luluh lantak desa tersebut dari terjangan banjir bandang. Achmad, salah satu warga desa Waki menuturkan bahwa warga desanya banyak yang rumahnya hilang tinggal tongkat-tongkat rumahnya. “Banyak rumah hanyut, tinggal tunggul-tunggulnya haja, terutama di daerah dekat Masjid”, jelas Achmad.

Berjalan kaki dengan memanggul bantuan sembako untuk korban agar bisa sampai ke Desa Alat

Achmad menuturkan bahwa kejadian banjir Bandang sekitar pukul 01.00 tengah malam, warga sebagian lari ke atas gunung, ada yang ke masjid, ke mushollah lantai atas, ada juga yang naik ke atas atap rumah. “Gemuruh banget mas banyu datang. Awalnya banyu naik-naik, sejak pukul sepuluh malam, namun menjelang jam satu ada gemuruh seperti pesawat itu bunyinya”, ternyata banjir bandang datang.

Desa Waki merupakan desa yang sangat parah diterjang Banjir Bandang ini. Ada satu kendaraan pick up yang ditemukan 300 meter dari titik parkir awal, dan sangkut di kuburan kondisinya hancur. Dan menggunakan Pickup Panther relawan menarik kendaraan tersebut membawanya ke Bengkel lebih kurang 3 km dari titik bencana.

Bantuan untuk warga desa Waki ini di turunkan di Posko dapur umum desa Waki, karena berupa air minum kemasan,  beras dalam karung, obat-obatan, pampers dan lilin. Di Desa ini pulu Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur membuata Dapur Umum yang dikelola oleh Tagana Kaltim untuk membantu menyediakan makan siap santap berupa nasi bungkus yang didistribusikan oleh relawan-relawan.

Misi Tersampaikan

Setelah menurunkan semua bantuan, misi pun selesai dan Tim Relawan kembali ke Desa Mahang Baru. Sekitar pukul 17.00, tim tiba di desa Mahang Baru, namun betapa kagetnya di rumah Jan Jani tempat istirahat kami telah dipenuhi warga desa Mahang Baru dan Desa Tandui, yang meminta pakaian layak pakai. Untung saja masih ada beberapa karung pakaian layak pakai yang akhirnya dibagi habis warga dari Mahang Baru yang memerlukan serta desa Tandui yang terkena dampak banjir.

Bahu membahu memasukkan paket bantuan ke kendaraan ambulan desa Mahang Baru dan mobil-mobil relawan dari Samarinda

Desa Mahang Baru tidak terkena dampak banjir, namun areal pertanian sebagian besar terendam sehingga terancam gagal panen. Sedangkan Desa Tanduai, selain areal pertanian terendam banjir, juga desanya kebagian banjir, sehingga sebagian rumah di desa Tandui juga terendam.

Selepas sholat maghrib tim pun bergerak untuk kembali ke Samarinda Kalimantan Timur. (habis) (NK-01)