HEADLINE

Dari 137 Sekolah, 5 Sekolah di PPU Belum Lapaorkan Realisasi BOS-Nas

Ilustrasi BOS-Nas

PENAJAM(NK)- Dari 137 sekolah yang ada dikabupaten Penajam Paser Utra (PPU) masih ada lima sekolah yang belum melaporkan dana realisasi Bantuan Operasional Sekolah Nasional (BOS-Nas). Sealasa, (3/1/2017).

Kepala Disdikpora PPU, Marjani mengatakan, hal tersebut akan menghambat penyaluran BOS-Nas untuk sekolah itu sendiri karena untuk pencarairan dana tersebut, sekolah harus melaporkan dana bantuan yang di dapat pada tahun sebelumnya .

Marjani memberi batas waktu kepada lima sekolah tersbut untuk melaporkan dana BOS-Nas selama seminggu kedepan dan sebelumnya pihaknya sudah memberikan surat teguran serta sanksi dengan menunda tunjangan-tunjangan karena belum menyelesaikan laporan pada deadline sebelumnya.

Masih ada lima sekolah yang belum melaporkan, padahal kita sudah mensurati dan telah melawati batas waktu yang sebelumnya. Untuk yang sekarang kita beri tenggang waktu untuk minggu pertama ini untuk melaporkannya,”jelas Marjani.

Dijelaskannya, laporan tersebut juga merupakan satu kesatuan untuk melaporkan keuangan daerah walaupun pencarian dana BOS-Nas bukan di daerah, dan untuk hal pelaporan ini sebenarnya adalah hal yang mudah karena hanya melaporkan jumlah yang di dapat serta rincian pemakainanya.

“Ini kan untuk laporan keuangan daerah, sebenarnya ini hal yang mudah tapi tidak tahu kenapa tidak dilaporkan padahal itu ada didalam petunjuk teknisnya,”ucapnya.

Untuk di ketahui, lima sekolah yang belum melaporkan dana BOS-Nas terdiri dari empat Sekolah Dasar dan satu Sekolah Menengah Pertama dan harapanya sekolah tersebut dapat dengan segera menyelesaikan dan melporkan dana BOSNas yang di dapat pada tahun 2016 kemarin.

“Ada empat sekolah dasar dan satu sekolah menengah pertama. Semoga sekolah-sekolah ini segera melaporkannya secepatnya jika tidak dana tunjangan mereka akan kami pending,”pungkas Marjani.(teguh/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.