Dua Hari Gangguan, Masyarakat Kubar Keluhkan Jaringan HP
Kabel Optik Telkom Diduga Putus Akibat Galian Proyek Kawasan Kem Baru
SENDAWAR (NK) – Gangguan jaringan telekomunikasi nirkabel telepon/handphone (HP/telepon genggam) terus terjadi di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Tmur sejak beberapa bulan terakhir, sehingga menjadi keluhan masyarakat.
Masyarakat 16 kecamatan se-Kubar mengeluhkan kondisi itu, mereka mengatakan sepertinya tak ada kemajuan berarti meski Kubar sudah berusia 20 tahun sejak pemekaran dari kabupaten induknya, Kutai pada 1999 silam, tetapi hingga kini masih sering terjadi ‘blank spot’ jaringan/signal nirkabel khususnya untuk HP.
“Sudah berulang, dalam sebulan kadang dua kali terjadi gangguan signal HP di Kubar. Apabila terjadi gangguan seperti ini, beredar informasi bahwa kabel serat optik telkomsel yang ditanam dalam tanah putus akibat galian parit kontraktor,” kata Buditomo (48) warga Kelurahan Simpang Raya, Kecamatan Barong Tongkok, Sendawar, kepada newskaltim.com, Minggu (23/2/2020).
Begitu pula diungkapkan Johansyah (56) warga kawasan relly, Kelurahan Melak Ulu, Kecamatan Melak. Dia menyesalkan sikap pihak Telkomsel lamban dalam memantau jaringan telkomsel yang mengalami gangguan sejak Sabtu (22/2/2020).
“Anehnya tidak segera dilakukan perbaikan. Yang dirugikan masyarakat pelanggan telkomsel. Jaringan/signal HP tidak bisa digunakan untuk mengirim WA, SMS, menelpon, dan kegiatan yang berkaitan dengan telekomunikasi masyarakat terhambat. Ini sangat merugikan kami,” ucapnya berapi-api.
Tak hanya sampai disitu, puluhan warga Kecamatan Long Iram, juga mengeluhkan kondisi jaringan/signal telekomunikasi, khususnya yang berkaitan dengan operator telkomsel.
“Sepertinya sengaja tidak diurus. Sudah tahu informasi ada kabel serat optik yang putus, kenapa tidak segera disambung atau diperbaiki. Kondisi gangguan jaringan ini sangat merugikan masyarakat pelanggan,” beber Herman (38) salah satu warga Long Iram, dan dibenarkan warga Long Iram lainnya.
Lain hal komentar warga Kecamatan Barong Tongkok. Diantaranaya, Alfian (38) warga Kelurahan Simpang Raya. Menurutnya, jika terjadi putus kabel optik telkom akibat galian saat pengerjaan parit/selokan oleh kontraktor pengerja proyek, maka harus diberi sangsi tegas.
“Hal semacam ini sudah berulang terjadi. Dalam sebulan kadang 2-3 kali. Ini terus berulang, dan sangat merugikan masyarakat beberapa kabupaten jika kabel optik telkom putus,” terangnya.
Begitu pula diungkapkan Jhay (41) warga Barong Tongkok , mneurutnya, sebagai warga masyarakat dia meminta ketegasan pemerintah mengambil sikap.
“Bekerjasama dengan telkom/telkomsel, agar memberi sangsi berat kepada pihak manapun yang membuat terjadinya putus kabel optik telekomunikasi.,” tandasnya.
Informasi yang dihimpun newskaltim.com, telah terjadi putus kabel optik telkom dikawasan Kem Baru, Kecamatan Jempang, akibat galian pengerjaan proyek parit ditepi jalan Trans Kaltim Kubar-Kukar sejak Sabtu 22 Februari 2020.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak telkomsel terkait gangguan jaringan/signal HP di Kubar.
Perwakilan Telkom Area Kalimantan di Kota Balikpapan yang dihubungi newskaltim.com via seluler sejak pagi tadi, belum bisa memberikan keterangan terkait gangguan jaringan telekomunikasi di Kubar saat ini. (ran/nk)