Jaga Kondusifitas Poktan Karya Bersama Diminta Bersinergis dengan Polres PPU
PENAJAM (NK) – Polres Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) meminta Kelompok tani (Pokta) Karya Bersama bersinergis dengan jajaran POLRI khususnya Polres PPU.
Demikian dikatakannya, Kapolres PPU AKBP Hendrik Eka Bahalwan, S. H., S.I.K. melalui Kasat Intelkam Polres PPU AKP, Juwadi yang diwakilkan Kanit 2 Sat Intelkam Polres PPU, IPTU Hartono, Selasa (26/7/2022) ketika bersilaturahmi ke sekretariat Pokta Karya Bersama di Penajam.
“Hal itu untuk menjaga serta memelihara situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang aman dan kondusif di Kabupaten PPU yang juga dijadikan sebagai lokasi pemindahan ibu Kota Negara (IKN) di Kecamatan Sepaku,” kata Hartono.
Pada kesempatan itu, lanjutnya, Polres PPU melalui Intelkam Polres PPU juga menyerahkan secara simbolis bantuan berupa semprotan sebagai alat bantu pertanian kepada Ketua Poktan Karya Bersama, Jamiardi.
“Kami berharap alat semprotan tersebu dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Pokta itu dalam melaksanakan kegiatannya organisasinya,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Poktan Karya Bersama, Jamiardi mengucapkan terimakasih karena telah dikunjungi oleh jajaran Intelkam Polres PPU dan juga telah mendapatkan alat bantu pertanian yang dinilai sangat bermanfaat bagi Poktan nya.
Ia menerangkan, Poktan merupakan perkumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai struktur dan pola hubungan antara yg satu dengan yang lainya dan mempunyai suatu tujuan yg sama yaitu mensejahterakan anggotanya.
“Dalam upaya menuju pembangunan pertanian yang lebih maju, peran kelompok tani perlu didorong untuk memberikan kontribusi dan berperan penting serta menjadi ujung tombak peningkatan pembangunan pertanian di Indonesia,” jelasnya.
Sedangkan untuk di Kabupaten PPU sendiri, saat ini telah berdiri beberapa kelompok tani yang bergerak di beberapa bidang diantaranya, Kelompok Tani Karya Bersama bergerak di bidang perkebunan Kelapa Sawit berdomisili di Kelurahan Buluminung Kecamatan Penajam,PPU.
Menurutnya, sektor pertanian dan perkebunan mempunyai peran penting untuk menunjang perekonomian Kabupaten PPU ini. Namun dengan turunnya harga jual beli buah kelapa sawit atau tandan buah segar (TBS).
“Hingga kini belum adanya kenaikan harga TBS, sehingga para pekebun kelapa sawit merasakan dampaknya,” tuturnya.
Ia berharap, agar pemerintah dapat menyesuaikan turunnya harga buah kelapa sawit diimbangi dengan turunnya harga pupuk non subsidi, karena menurutnya dengan harga buah kelapa sawit saat ini membuat petani tidak mampu cukup untuk membeli pupuk tersebut.
“Kalau harga TBS seperti saat ini, tentu membuat petani kelapa sawit kesulitan untuk membeli pupuk dan melakukan perawatan kebunnya, karena harga ppuuk itu tidak alami penurunan harga sementara harga sawit jualnya turun sehingga tidak seimbang,” pungkasnya. (nk/*)