HEADLINEKukarPolitik

Maju Pilkada Kukar Eddy Bandi Turun Gunung

Mengaku Gregetan Melihat Situasi Kondisi Kukar Akhir – Akhir Ini

TENGGARONG (NK) – Akhirnya Eddy Subandi turun gunung maju sebagai salah satu Bakal Calon (Balon) Bupati Kukar 2020 – 2024 dan Jumat (3/1/2020) di kediamannya Jalan Arwana Blok B Timbau Tenggarong melangsungkan acara jumpa pers.

Dalam pernyataannya kepada beberapa awak media yang hadir, Subandi mengaku gregetan melihat situasi kondisi Kukar akhir – akhir ini, Subandi selaku tokoh senior di Kukar pada era kepemimpinan Bupati (Alm) Syaukani AR merasa terpanggil dengan kondisi kukar saat ini, dalam jumpa pers Subandi menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi Kukar “Sebenarnya saya sudah tidak harus turun gunung lagi, namun melihat kondisi kukar saat ini, hingga saya merasa terpanggil lagi,” ungkapnya.

Subandi sendiri di kenal sebagai tokoh lama di kalangan Pemkab Kukar pada masa pemerintahan Bupati Syaukani, pernah menduduki posisi Sekda tahun 1999 – 2005. Subandi juga menyatakan siap maju melalui jalur partai dan apabila minim dukungan  melalui partai, Subandi menyatakan siap melaju melalui jalur independen.

“Kami upayakan melalui jalur partai, namun apabila jalur partai buntu, saya siapkan ke jalur independen,” ujarnya.

Sementara catatan riwayat karir kepegawaian Subandi pernah memimpin Camat di beberapa Kecamatan di Kabupaten Kutai  antaranya Camat di Muara Lawa ( 1977 ), Camat Jempang ( 1979 ), Camat Anggana ( 1981 ), Camat Tenggarong ( 1988 ), Sekertaris DPRD Kab. Kutai ( 1997 ), Sekertaris Daerah Kutai ( Sekda – 2001 ). Disela pemaparan Subandi terkait kondisi Kukar saat ini, Subandi juga mengungkapkan bahwa

“Terjadinya defisit anggaran di Kukar di sebabkan oleh adanya ketidak beresan pengelolaan keungan daerah kita sendiri,” ungkapnya.

Subandi menyampaikan banyak hal terkait defisit  sesuai dengan pengalaman yang di dapatkan selama menjabat selaku Sekda Kabupaten Kutai. Demikian  halnya berbicara masalah urusan proyek di kukar

“Masalah pungutan proyek ke para kontraktor  sehingga banyaknya proyek yang disunat sebelum terlaksana, sudah jelas berimbas pada mutu kualitas pekerjaan itu sendiri,” paparnya. (im-rp/nk)