Mimpi-Mimpi Besar Bupati PPU Kini Menjadi Nyata
Desain Jembatan PPU – Balikpapan
Hari Ini Pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan Dimulai
PENAJAM (NK) – Satu lagi cita-cita besar seorang Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Yusran Aspar segera terwujud. Setelah melalui proses dan perjuangan panjang, pembangunan Jembatan penghubung Balikpapan-PPU yang kini resmi berganti nama menjadi Jembatan Tol Teluk Balikpapan tersebut hari ini, Minggu, (13/5) di Launching oleh Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak yang secara simbolis akan mewakili pejabat tinggi Negara dari Pusat.
launching ini adalah sebuah tanda dimulainya atau menandai bahwa seluruh persyaratan untuk pembangunan jembatan tol teluk balikpapan yang dibutuhkan hingga saat ini dianggap telah selesai atau rampung seluruhnya.
Alhamdulillah seluruh persyaratan yang dibutuhkan untuk pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan ini telah terpenuhi sehingga pelaksanaan pembangunan jembatan yang akan menjadi Ikon Kalimantan ini dapat dimulai, “kata Yusran Aspar belum lama ini.
Dimulainya pembangunan Jembatan Tol teluk balikpapan ini, membuktikan kepada dunia bahwa Yusran Aspar yang selama ini menjabat kepala daerah berpasangan dengan Wakilnya Mustaqim MZ ingin membuktikan bahwa rencana pembangunan jembatan yang diperkirakan menjadi terpanjang di Indonesia tersebut bukan lagi sebuah mimpi namun kini telah menjadi kenyataan.
Saat ini di Indonesia baru ada dua jembatan besar yang diperkirakan hampir sama dengan rencana jembatan Tol Teluk Balikpapan. Pertama Jembatan Suramadu di Surabaya dan jembatan Barelang di Kepulauan Batam. Namun keduanya merepukan gagasan dari Pemerintah pusat yang murni dibiayai oleh APBN. Sebaliknya Jembatan Tol Teluk balikpapan sejauh ini cukup digagas oleh seorang bupati Yusran Aspar dan Wakilnya Mustaqim MZ.
Memang diawal munculnya gagasan ini tidak sedikit orang mencibir bahwa gagasan yang dicetuskan tersebut adalah sebuah mimpi disiang hari. Namun berkat pemikiran fisioner seorang Yusran Aspar ini, kini mimpi itu menjadi kenyataan. Lebih hebatnya lagi, mega proyek sepanjang 6,5 Kilometer yang diperkirakan akan menelan anggaran 12 Triliun tersebut tidak menggunakan dana APBN, tetapi murni dibangun menggunakan anggaran swasta yang dikerjakan melalui konsorsium antara PT Waskita Karya, Pemprov Kaltim, Pemkab PPU dan Pemkot Balikpapan.
Dikisahkan, Jembatan yang akan dibangun melalui titik Nipah-nipah-Melawai ini telah digagas oleh Yusran Aspar sejak dirinya menjabat sebagai Bupatui PPU periode pertama 2003-2008 lalu. Namun saat itu tidak banyak pihak yang merespon gagasan mantan anggota DPR RI ini. Termasuk Pemerintah pusat bahkan pemerintah Provinsi kaltim sendiri juga kurang memberikan dukungan ide cemerlang ini.
Meski kurang memperoleh dukungan, namun seorang Yusran Aspar tidak menyerah begitu saja. Ia berusaha mencari insvestor swasta untuk mewujudkan gagasannya tersebut. Bak gayung bersambut, saat itu sebuah perusahaan pembiayaan internasional ternama bernama Hell Vector tertarik dengan ide ini.
Saat itu studi kelayakan juga sudah dilakukan, tetapi tanpa alasan yang jelas insvestor besar dari Australia tersebut membatalkan MOU yang telah disepakati. Diduga pembatalan tersebut disebabkan oleh masih lemahnya dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat terhadap pembangunan jembatan itu. Bagi Insvestor, tentu ini menjadi sangat beresiko.
Kemudian ketika bupati Yusran Aspar tidak terpilih dalam pilkada 2008 untuk menjadi bupati PPU periode ke dua, gagasan ini sempat hilang dari pemberitaan. Baru ketika dirinya kembali terpilih sebagai bupati PPU pada periode 2013-2018 hingga saat ini perjuangan itu baru dilanjutkan.
Berbagai cara untuk meyakinkan pemerintah Provinsi maupun pemerintah pusatpun terus dilakukan untuk terwujudnya pembangunan jembatan Tol Teluk Balikpapan ini. Perjuangan itu tidak sia-sia, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak akhirnya memberikan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan ini. Bahkan kini Awang Faroek Ishak terus ikut memperjuangkan dengan cara melakukan lobian-lobian kepada Presiden.
Dari hasil lobian gubernur Awang Faroek Ishak bersama Bupati PPU, Yusran Aspar inilah presiden Presiden Joko Widodo telah memberikan lampu hijau terhadap rencana pembangunan Jembatan Tol Teluk Balikpapan tersebut dengan syarat dilaksanakan tidak menggunakan APBN. (Humas6/nk/nav)